Kamis, 28 Februari 2013

TENTANG ALDI

Kali ini aku akan menceritakan tentang pacarku, Hhm, ga! Sekarang udah jadi mantan. Entah kenapa bisa jadi mantan. Padahal jujur aja aku masih sayang banget sama dia. Ok tar aja sayang sayangannya. Aku mau nyeritain awal kita ketemu, sampai saat ini aku udah ga jadian sama dia. Check this out!
PANDANGAN PERTAMA
Versi AlLa
Pertama kali aku liat dia, waktu ada program pengembangan diri fisika, bahasa kerennya excul fisika. Emang sejak awal aku suka fisika, makanya aku ikutan. Disanalah aku pertama kali ngeliat dia. Seorang cowo kurus, sedikit lebih tinggi dari aku dan yang paling aku suka, dia make kacamata. Kacamatanya keren, aku suka, itu nambah nilai ++ dari aku. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama pada excul fisika. Ini udah pertemuan yang berkali kali dan anenya kenpa dia baru muncul sekarang? Apa dia cuma iseng doang masuk excul ini? Waktu itu dia datang bersama teman-temannya, satu diantaranya aku kenal. Namanya Restu. Dia anak olimpiade fisika di sekolahku dan sering menang kalo ada olimpiade. Dengan gitu, aku bisa tau kalo dia itu adalah kakak kelasku. Hari itu aku blom bisa tau siapa namanya. Dan excul fisika berjalan membosankan seperti biasanya, karna yang ngajar udah tua. Maap buat guru fisikaku^^. Pertemuan pertama hanya sampai disana.
Oiya, aku lupa ngenalin sekolahanku. Aku sekolah di SMA N 1 Pariaman. Dan sekarang itu sekolah udah berstandar Internasional. Ok, lanjut! Aku jarang ngeliat dia di sekolah. Tapi aku tetap nyuri nyuri pandang kalo ada segerombolan yang lewat. Apalagi kalo ada Restu disana. Aku menyimpulkan mereka adalah teman baik. Makanya aku selalu meratiin Restu juga. Berhari hari invesigasiku ga membuahkan hasil. Sampai hari Sabtu pun tiba (excul dilaksanakan tiap Sabtu, jam 10 keatas). Sabtu ini hanya ada Restu. Maksudku, dari segerobolan yang kemaren datang bersama, hanya ada Restu. Hhuft, ini bener bener nyiksa aku! Aku penasaran sama dia. Dan rasa sebel ini menambah rasa suntukku untuk belajar fisika dengan guru yang tua ini -_-.
Hari hari selanjutnya aku udah mulai lupa untuk nyari tau tentang bocah itu. Huh! Menyebalkan. Sampai suatu hari, aku ngeliat dia bersama teman temannya di persimpangan sekolah yang ada penjual teh poci. Mereka nongkrong disana dari pulang sekolah. Entah sampai kapan, yang jelas aku sampai bosan meratiin mereka disana. Setelah aku peratiin, ternyata ada Restu juga disana. Ada beberapa kakak kelas yang aku kenal dan tahu mereka. Ya! Mereka adalah anak anak dari kelas SBI, kelas yang katanya bahasa latarnya menggunakan bahasa Inggris. Oke! Berarti dia pinter. Aku suka sama cowo yang pinter. Bagi aku, cowo yang pinter itu, sexy! Ga tau kenapa. Lanjut! Huhhh! Mau sampai kapan aku meratiin mereka begini. Ini udah lama banget dan udah berjam jam mereka nongkrong disana. Kalo aja mereka ngeborong dagangan si abang teh poci ya gapapa, ini malah cuma beli satu. Aku pun memilih untuk membiarkan mereka disana, dan pulang.
Hari pun berjalan hingga tiba di hari Sabtu. Aku masuk excul fisika seperti biasa. Dan disana ada Restu (tentu saja). Hatiku bertanya tanya, mana bocah yang selalu buat aku penasaran itu? Seperti biasa, aku kembali kecewa karna dia tidak masuk. Guru pun mulai menerangkan tentang gerak lurus, gerang melingkar dan berbagai gerak yang aneh aneh namanya. Ditengah guru menerangkan ada segerombolan anak laki laki yang memasuki kelas. Aku tersenyum, karna diantara mereka ada anak itu, anak yang selalu membuat aku penasaran. Senangnya lagi, dia duduk didepanku. Entah seperti apa rupaku saat itu. Selalu senyum senyum ketika dia duduk didepanku.
Guru pun menyuruh kami menulis nama masing masing di lembar doblefolio, secara berurutan dimulai dari barisan terdepan, guna untuk mengambil absen. Senang sekali, jadi aku bisa tau nama anak ini. Dia pun sudah menulis namanya. Sekarang absensipun terus berjalan. Sampai pada giliranku. Aku menulis nama, setelah itu aku menghitung urutan nama sampai tiba diposisi dia. Lalu aku hitung pula urutan nama yang ada di lembar absensi. Senyumpun merekah kembali di bibirku. Sekarang aku tau bahwa namanya, Almas Septiadi.
Versi Aldi
Dia pertama kali melihatku, ketika sekolah sedang mengadakan gotong royong di sekolah. GORO ini biasa dilakukan sekolah guna meningkatkan kebersihan sekolah. Dan biasanya rutin dilakukan. Lanjut! Dia melihatku dibelakang sekolah, bersama sama teman sekelasku (dalam membersihkan sekolah, kami dikelompokan beradasarkan kelas, sehingga satu kelas, membersihkan 1 bagian dari sekolah, kebetulan kelasku mendapat bagian di belakang sekolah, dimana bersebelahan dengan tempat wudu anak laki laki). Dia melihatku mengenakan pakaian olah raga, namun menggunakan celana training yang berbeda dari seragam sekolah. Saat itu lah dia senang meliahatku. Dan dia ga mau ngalihin pandangannya. Menurut pernyataannnya, dia yang lebih dulu melihatku. Dan dia langsung suka melihatku. Jujur saja ketika ngetik tulisan ini aku jadi senyum senyum.
Waduh, aku lupa tentang bagaimana dia tau namaku. >> skip

KOMUNIKASI PERTAMA
Seperti biasa, olimpiade fisika dilakukan tiap tahunnya. Dan biasanya peserta yang diambil adalah dari kelas excul fisika. Karena pengikut kelas ini tergolong sedikit dan panitia meminta anggotanya juga ada yang dari kelas 1 (ketika itu aku kelas 1 SMA dan kakak kelas itu 2 SMA), maka guru pun memintaku untuk ikut berpartisipasi dalam olimpiade ini. Jujur saja aku takut, karna aku ga berpengalaman dalam hal seperti ini. Aku bukan Restu yang bisa menjawab soal soal aneh ini. Soal yang hanya sebaris, namun jawabannya bisa berlembar lembar. Karna guruku sudah meminta dan minimnya siswa dari kelas 1, maka aku meng-iya-kan permintaan si guru ini. Dan tidak disangka ternyata anak laki laki itu juga diajak oleh guru. Guru memanggilnya Aldi. Mungkin itu adalah nama panggilannya. Aku perhatiin ga ada kata kata Aldi dalam namanya itu, tapi ya bodo amat lah, siapapun namanya, yang pasti hari itu aku senang, karna dengan ikutnya dia dalam kegiatan olimpiade ini, kelas ini jadi ga membosankan lagi.
Pelatihan pun rutin dilaksanakan dan rutin aku ikuti, tentu saja Aldi juga ikutan. Banyak waktu yang kami habiskan bersama (kami=satu tim olimpiade, memang bukan kami berdua, namun jika ada dia, aku tetap senang). Dalam pelatihan itu pun banyak hal hal lucu yang aku lihat. Salah satunya, ketika Aldi akan menjawab soal ke depan kelas. Entah apa yang menempel di celana bagian bokongnya. Itu terlihat menjijikan, namun entah kenapa aku malah tertawa melihatnya. Bukan hanya aku, namun seisi kelas juga tertawa kecil sekaligus geli melihat itu. Untung saja jawaban yang diberikannya benar. Jadi dia ga terlalu malu karnanya. Sebenarnya dia ga akan tau, kalo guru ga nanya kenapa celananya bisa kotor seperti itu. Dia malu pastinya.
Hari H pun tiba. Kami berkumpul di sekolah. Di sekolah pun udah ada angkot yang di carter buat nganter kami ke lokasi ujian. Lokasinya di SMP N 4 Pariaman. Waaaw, di sana rame banget. Pastinya itu orang pinter pinter semua. Dan ga cuma anak olimpiade fisika aja. Tapi seluruh bidang studi. Aku merasa kecil disana.
Kami pun masuk ke ruang ujian masing masing. Aku duduk di sebelah Restu, Aldi duduk di serong kiri depanku. Soalnya ada 6 (kalo ga salah). Dan aku ga tau mau jawab apa di lembar jawaban itu. Dan waktu menjawabnya ada 2 ½ jam (kalo ga salah). Bayangin aja, apa yang aku lakuin dengan waktu selama itu sementara aku ga tau apa yang harus aku jawab. Seiring berjalannya waktu, aku pun mencoba untuk menjawab soal yang sebisa mungkin aku jawab. Namun ga ada yang bener aku rasa. Sementara Restu, dia sibuk bolak balik untuk minta tambahan doblefolio ke panitia, lebih dari 2x dia bolak balik minta lembar baru ke panitia. Kami hanya senyum senyum ngeliat Restu yang giat banget menjawab soal itu. Sementara itu aku sibuk memandangi sekeliling. Ada yang tiduran, ada yang main mainin pensil robek robek kertas. Seneng aja sih, ada yang merasakan hal yang sama dengan aku. Tapi aku ga tau keadaan Aldi seperti apa, dia terlihat selalu terpaku pada lembar jawabannya. Ada apa dengan dia? Apa dia tertidur? Terserahlah. Yang terpenting adalah kapan ujian ini selesai dan kita bisa keluar dari ruangan yang pengap ini.
Akhirnya waktu pun habis. Kami diijinkan keluar ruangan. Aku memutuskan untuk keluar dari kelompok dan memilih berkumpul bersama teman temanku yang lain. Mereka saling bercerita tentang apa yang mereka jawab tadi. Sementara aku, hanya diam. Ga tau mau certain apa. Kampun pulang ke rumah masing masing. Jujur saja aku tidak berharap apapun terhadap nilaiku, yang pasti aku tidak akan lolos ke babak selanjutnya.
Kebetulan 3 hari selanjutnya sekolah diliburkan (untuk kelas 1 dan 2) karna ada tryout untuk anak kelas 3, (karna akan melaksanakan UN). Dan pengumuman hasil olimpiade itu pun dalam 2 hari akan keluar. Bagaimanapun juga aku penasaran dengan pengumuman itu. Aku pun mencoba untuk menghubungi Restu, guna mengetahui hasilnya, tapi karna aku ga punya nomernya, aku minta nomernya ke kakak kelasku yang lain, namanya Gina, kebetulan dia juga sekelas sama Restu. Tapi aku ga hanya minta nomernya Restu, aku juga minta nomernya Almas Septiadi. Gina pun ngasih nomer mereka ke aku. Aku langsung sms mereka. Awalnya aku sms Restu, sampai sejam aku nunggu, dia ga bales bales. Trus aku putuskan untuk sms Aldi. Setelah aku sms Aldi, Restu ngebales smsku. Dan dia bilang, kalau dia lulus dan masuk peringkat 1 (yaiyalah). Sementara Aldi? Sampe malem itu dia ga bales smsku. OK Fine!
Keesokan harinya (masih libur) aku hanya tiduran di ruang tipi. Tanpa ada yang aku kerjakan. Sambil nonton tipi, ada sms yang masuk ke HPku, ternyata Aldi! Dia bales sms ku! Ya emang biasa aja sih balesannya, tapi entah kenapa kita malah smsan terus. Malah dia juga ketawa ngingat kejadian Restu yang bolak balik minta ketas tambahan. Entah kenapa komunikasi kami berlanjut terus. Aku malah merasa setiap pembicaraan habis, dia malah menyambung agar ada pembicaraan baru. Walaupun dia lama dalam bales smsku, tapi siapa sangka kami smsan sampai malem. Sampai dia ngedongengin aku sebelum tidur. Aneh banget. Seolah dia ga mau smsan bareng aku ini berakhir. Aku masih ingat sms dongeng yang dia kirim ke aku, isinya kurang lebih seperti ini, “pada suatu hari, ada seorang gadis cantik di sebuah desa, dia ingin tidur tapi ga bisa tidur”. Hahahaha, dongeng yang aneh, tapi aku senanng membacanya. Dia pun juga malu malu ngirim sms itu ke aku.
Opini Aldi
Dia bilang, malem aku sms dia ke nomer 081363xxxx itu, nomer itu udah ga dia pake. Dan ga tau dimana letaknya. Besok paginya, entah kenapa itu kartu keliatan dan dia pengen ngaktifin itu kartu. Ga taunya malah ada sms masuk dari nomerku. Dia seneng banget dan ngisi pulsa itu kartu dan smsan sama aku.

JANJIAN KETEMUAN PERTAMA
Kami pun terus terusan smsan. Sedikit demi sedikit dia ngeluarin kata kata gombalnya. Macam macam lah, sampai aku pun lupa dia penah bilang apa aja sama aku. Kurang lebih 1 ½ minggu kita smsan, sampai dia bilang ke aku, kalo dia ngelukis aku. Jujur aja aku senenglah. Tapi ga mau terlalu GR, aku malah becandain dia, aku blilang, ”paling itu gambar monyet”. Dia cuma ketawa dan ngeladenin becandaanku. Trus aku bilang mau ngeliat lukisan itu. Dia juga mau ngeliatin lukisan itu. Dan bahkan mau ngasih itu lukisan ke aku. Waktu itu dia bilang, kalo lukisan itu mirip banget sama aku. Ah! Jadi penasaran aku sama lukisannya.
Hari ketemuan pun ditetapkan. Yaitu hari Selasa siang. Pas keluar main (10.00). 
Hari Selasa pun datang.  aku siap siap dong buat ketemuan sama orang yang bisa bikin aku seseneng itu. Selesai pelajaran, aku langsung melaju ke perpustakaan. Aku nunggu dia di lorong belakang (lorong lorong rak buku perpus paling belakang). Aku masih ingat apa yang aku bawa saat itu.  Aku bawa bukunya Raditya Dika. Jadi selagi aku nunggu dia, aku baca baca bukunya Raditya Dika. Aku duduk di lantai perpus yang saat itu sedang direhap. Karna perpustakaan kami mau diperbesar dan diperbagus lagi. Aku hanya menunduk duduk di lantai perpus, aku ga berani untuk mengangkat wajah untuk melihat keadaan sekeliling. Aku ga kuat rasanya buat ketemuan sama dia hari ini. Aku deg degan sekali. Yang aku ingat dari dia adalah, dia selalu mengenakan jam tangan warna hitam bentuknya bulat. Aku hanya berani mengangkat wajah hanya hingga sampai melihat tangan tanga siswa. Tapi aku ga nemuin dia waktu itu. Sampai akhirnya aku capek kelamaan nunggu, dan bel pun udah bunyi. Itu artinya aku musti masuk kelas dan kecewa dengan pertemuan hari ini.
Opini Aldi
Dia ngeliat aku lagi duduk di lantai perpus. Dia ngeliat aku lagi serius banget baca buku. Dia sendiri ragu, apa itu beneran aku. Aneh banget sih, kok bisa ragu. Sebenernya dia juga nungguin aku waktu itu. Tapi entah kenapa dia juga sepertinya masih ragu dan malu. Akhirnya bel pun bunyi, dan dia pun ga jadi ngasih lukisannya ke aku. L

PERTEMUAN PERTAMA
Siangnya, dia sms aku, tentang pertemuan tadi. Kenapa bisa ga jadi ketemu. Yah, kita saling mengutarakan argumen. Ok, aku terima pendapatnya yang notabene juga sama dengan aku. Sama sama malu. Haha, akhirnya kita sepakat untuk ketemuan lagi, besoknya di tempat yang sama, dan jam yang sama. Dan kita bikin perjanjian harus ketemu, ga boleh sampai ga lagi.
Jam 10 aku langsung ke perpus, aku duduk di meja baca. Tetap aja perasaan malu itu masih aja muncul di pikiranku. Aku terus memandangi buku. Ga berani untuk melihat ke luar. Sampai akhirnya ada yang menyapaku. Aku kaget, namun juga tersenyum sipu. Entah apa yang ada dipikiranku waktu itu. Aku hanya diam, ga tau mau bilang apa, yang pasti, aku seneng banget. Oiya, saat itu dia bawa temen 1 kelasnya yang berkacamata tebeeeeeeel banget, nama nya Romel. Ok saat itu Romel hanya jadi obat nyamuk, Cuma diem ngeliatin kita bedua. >lanjut< tanpa basa basi aku langsung minta ke dia lukisan yang dia janjiin ke aku. Dia ngeluarin selembar kertas HVS (aku lupa, apa dia bawa buku ato ga saat itu). Dia ngasih lembar itu ke aku. Aku seneng dong, tapi dia malah bilang, "hati hati lho, itu mirip banget sama kamu". Aku pun membuka lipatan kertas itu. Betapa kaget nya aku ternyata yang ada didalam lukisan itu adalah gambar monyet! Sebel banget aku disamaain sama monyet.
Aku bilang, "bener aja dugaan aku, kamu ngelukis monyet bukan aku!" Syukurnya dia cuma becanda, dan ngeluarin selembar HVS lagi. Dan kali ini dia serius ke aku, dia bilang,”Ini beneran. coba kamu buka aja”. Langsung aku buka lipatan HVS itu. Dan bener aja, itu aku, itu gambar lukisan aku. Seneng banget deh di rayu pake lukisan. Jarang banget kan ada cowo yang bisa ngegombal ato narik peratian cewe dengan cara ini. Dengan cara ngasih lukisan kea gini. Aku tersanjung, aku seneng. Dikelas aku malah mamerin lukisan itu ke temen temenku. Ya berbagai macam opini dari mereka, rata rata pada bilang lukisan itu ga mirip kok. Tpi ya gimana, aku tetep bilang kalo itu mirip lah, secara aku lagi seneng .

PANGGILAN SAYANG
Sejak saat itu, kita makin sering smsan, yaaaah, nyali kita hanya di smsan. Tapi dari sana, banyak hal hal baru yang kita temui, seperti panggilan sayang kita (resminya pas udah jadian). Aku ga terlalu ingat detail cerita asal mulai nama kita itu. But, just a little bit, I can remain it. Lets go!
Akhirnya dia bilang ke aku, bahwa ada yang mau dia bilang ke aku. Sesuatu yang sangat penting. Pastinya kalo udah diginiin aku jadi penasaran dong. Tapi dia ga mau ngasih tau waktu itu. Dia mau ngasih taunya kalo seandainya kita bisa ketemuan. Yaudah aku ajakin ketemuan besoknya. Tapi dia sendiri ga berani buat ketemu besok, dia bilang dia harus mempersiapkan segala sesuatunya. Dia harus mempersiapkan dirinya sendiri juga akan hal ini. Tapi aku tetap maksa dia untuk ngasih tau saat itu juga. Dia juga tetap pada pendiriannya. Dan nyuruh aku sabar. Dia bilang ini harus diutarakan secara langsung. Aku makin penasaran. Akhirnya aku bilang ke dia, “aku ngmbek”. Dia malah ketawa. Entah dia salah baca atau salah mengartikan singkatankku, dia malah bilang,”jagan ngmbek dong, tar malah jadi kambing”. HHHAAAAH? Kok jadi kambing sih?sejak saat itu dia kea menjadikan kambing sebagai panggilan buat aku, aku ya fine aja sih, selama ga nyinggug aku. Dan kambing ditahun 2010 itu, tulisannya berubah menjadi kambink. Tentu saja tullisannya berubah karna saat itu sedang marak maraknya bahasa alay, aku dan dia pun terjangkit virus itu .
Sedangkan nama dia sendiri (panggilan sayang) sejarahnya tidak terlalu fenomenal. Hanya karna dia malas mandi, jadi aku bilang dia keboo. Kembali lagi, karna kita terjangkit virus alay, maka huruf ‘o’ pada kebo itu ditambah jadi 2.
Panggilan ini jadi panggilan sayang antara kami setelah kita jadian. Unik sih, punya nama sayang yang bukan sayang sayangan. Melainkan nama binatang, ya buat lucu lucuan aja, aku senang, dia senang. Aku selalu mikirin nama itu dan aku berhasil gabungin nama itu menjadi boombink. Lumayan kan? Lumayan elit dan gemesin. Aku aja ga nyangka bisa nyiptain nama se unik itu .

24 APRIL 2010
Akhirnya dia sms aku, bahwa dia udah siap untuk bilang apa yang dia ingin katakana ke aku. Akhirnya kita janjian hari sabtu. Sehabis excul fisika. Pokonya ketika sekolah udah ga ada kegiatan lagi. Itu kira kira jam 12an.
Hari itu datang. Aku cerita ke Alva dan Neneng (2 sahabatku) tentang pertemuan ini. Mereka tentu saja mendukung. Dan rela nungguin aku ketemu sama Aldi. Mereka nungguin aku sampai ketemu sama Aldi. Aku lama banget nungguin Aldi, udah sampai lewat jam 12, tapi dia ga nongol nongol. Tadi pun dia ga masuk di excul fisika. Kemana orang ini. Aku sms dia, tapi balesnya lama, tapi ya lumayan untuk mengurangi kekhawatiranku. Aku seneng banget punya sahabat yang baik banget yang mau nungguin aku. Perjanjiannya sih, sampai aku ketemu sama Aldi doang, soalnya mereka ga mau, tar malah jadi obat nyamuk.
Ini udah lewat dari jam 12. Malah udah lewat dari jamnya solat dzuhur. Mana orang ini.
Aku liat dari kejauahan (dari arah parkiran sekolah)  ada seorang anak cowo, yang jalan sendiri, yang ga lain itu adalah Aldi. Dia datang nyamperin aku. Aku mendadak salting di depan sahabatku. Dia pun udah hamper dekat. Ketika dia datang, sesuai perjanjian Alva Neneng pun langsung capcus ninggalin aku berdua sama Aldi. Deg degan kembali melandaku. Tapi aku tetep mencoba untuk tenang dan mencoba biasa. Aku udah ga ingat siapa yang mulai pembicaraan pertama kali, yang pasti, dia ngajakin aku makan, tapi aku ga laper. Tapi dia maksa untuk supaya kita ke kantin bareng, katanya dia laper banget. Jadi mau makan dulu di kantin. Ok! Kita ke kantin. Dia makan sendiri. Sebenernya ga masalah sih, tapi ya kesannya ga sopan banget ketemu aja baru 2x, malah nyuruh nemenin makan keagini. Hah! Aku Cuma ngeliatin doang. Sebel juga sih ngeliatin orang makan.
Akhirnya dia selese makan. Kita capcus dari kantin, dan jalan lagi ke tempat kita ketemu pertama tadi. Di sana kita duduk berdua dan mulai ngomongin hal hal yang aku sendiri ga tau itu apa, pokonya ga jelas lah. Aku beraniin diri buat nanyain apa yang mau dia bilang ke aku kemaren waktu di sms. Dia mulai salah tingkah. Dan salah tingkah itu diutarakan dengan saling diam nya kita. Aku ga tau sampai kapan kita diem dieman gini. Sampai segerombolan anak laki laki keluar dari arah tempat Aldi muncul tadi. Oh God! Itu temen temannya Aldi yang biasa nongkrong sama dia. Aldi mendadak makin salting mendapati temen temennya memergoki dia lagi berduaan sama aku. Aku sebisa mungkin mengontrol diri, supaya ga ikutan salting kea dia. Aku berhasil, dan hanya ngeliatin tingkah anehnya Aldi yang makin salting karna di goda godain sama temen temennya. Sampai temen temennya pergi, dia baru bisa menenangkan diri.
Kita pun kembali ketopik pembicaraan kita. Tapi dia tetep ga bisa ngomongin apa yang dia udah rencanaain buat diungkapin ke aku. Sumpah aku sampai bosen nungguin dia ngomong. Aku sampai nulis nulis ga jelas di kertas tissue. Aku nulis kata kata tentang menunggu, ga jelas lah. Aku bahkan udah ngasih ancaman ke dia, kalo dia ga ngomong juga, aku bakalan pulang, soalnya udah jam 2 juga, udah berapa jam aku nungguin dia ngomong, tapi ga ngomong ngomong. Akhirnya dia memberanikan diri untuk ngomong serius.
“aku mau bilang…….”
“Bilang apa?”
“Hhmmm..”
“Apa sih? Tinggal ngomong aja kan?”
“Duuuuh, kamu kan udah tau apa yang aku mau bilang?”
“Eh? Kook udah tau sih?kamu kapan bilangnya?”
“Ndeeeh, masaa ga ngerti sih?”
“Apa sih?”
“Yaa, ituuu, … pasti kamu tau lah”
“Tau apa coba? Aku ga ngerti”
“Duuuh, makin bertele tele, makin lama juga, yaudah kalo emang ga penting, aku pulang aja deh”
“Eeehhh, tunggu dulu”
“Apa?”
“………”
“Tukan diem lagi”
“Kamu mau ga jadi pacar aku?”
“……………………. :O”
“Ra?”
“Ulang lagi dong” (aku ga tau mau jawab apa)
“Kamu mau ga jadi pacarku? tukan kamu udah tau apa yang mau akku tanyain”
“Eh?aku ga tau!”
“Jadi gimana?”
“Gimana ya, aku tu, ga dibolehin pacaran sama keluargaku, jadi kalo pun kita pacaran, kita ga bisa kea pasangan pasangan lainnya yang bisa jalan kapan pun mereka mau, bahkan orang orang pun kalo bisa ga ada yang tau, soalnya makin banyak yang tau, maka akan semakin bisa ketauan oleh keluargaku, soalnya keluargaku itu terkenl banget didaertah sini. Jadi bahaya banget kalo seandainya ada yang tau. Kita Cuma bisa sama sama nya ya cuma dilingkungan sekolah aja dan di luar Pariaman ini. Istilah keren nya kita itu backstreet. Kamu ga papa kea gitu?”
“Aku ga masalah sih kalo ga bisa kemana mana, yang penting … (aku lupa omongan dia waktu itu). Aku ga perlu kemana mana jalan seperti pasangan lainnya yang musti jalan terus tiap date”
“………”
“Jadi?”
“Ya, jadi kita jadian ”
“Makasih ya”
Kami pun berjalan keluar sekolah untuk pulang. Seperti yang aku katakana tadi, kita backstreet, jadi apapun keadaan kita, orang orang diluar sana ga boleh ada yang tau. Bahkan untuk pulang bersamapun kami ga bakalan bisa. Jadi, kalo pulang, kita harus jalan jauh jauhan, agar ga ada yang curiga dengan kita. Yah, begitulah yang aku dan dia jalanin selama lebih dari 2 ½ tahun kita jadian.

KECEMASAN PERTAMA
Setelah beberapa hari jadian, kita jarang sekali ketemu. Ga tau kenapa, seolah dia ga yakin terhadap aku. Aku hanya ngikutin alur ini. Sampai suatu saat, sms ku ga dibalas sama sekali sama dia. Ketika aku nelp, ternyata nomernya ga aktif. Aku cariin di sekolah dia ga pernah keliatan. Sampai sampai aku nungguin seluruh teman temannya keluar ruangan kelas (saat pulang sekolah) untuk mastiin apa dia ada di kelas apa ga. Ternyata beneran ga ada di kelas. Dia kemana? Dia pindah sekolah? Kenapa dia ga ngubungi aku? Apa yang salah dengan aku?
Sabtu siang, setelah pulang sekolah aku pergi ke rumah Alva, aku BT di rumah dan di sekolah. Disana aku curhat habis habisan tentang pacar baru ku yang nyebelin banget, yang ga ngasih kabar aku apa yang terjadi sama dia. Alva hanya bisa bilang, “sabar ya, mungkin pulsanya abis, ato HP nya ilang, ato banyak kemungkinan lain kan?”. Ok! Aku ga mau bahas ini lagi.
Ketika aku udah mau pulang, tiba tiba ada yang sms aku, ngajakin kenalan ngajakin ketemuan dll. Tentu aja aku yang lagi BT berat nanggapi sms itu dengan jutek! Dan bilang kalo aku udah punya pacar! Gilanya, itu sms dari cowoku, katanya dia mau nguji aku. WHAT THE tiiiiittt !!!
Baru juga beberapa hari jadian, aku udah diuji uji segala. Emang nya aku tukang selingkuh apa?sebel! tapi ada untungnya juga, aku jadi bisa ngubungi dia dan nannya keadaannya gimana? Dan kemana ente selama ini?
Oh god! Ternyata dia kecelakaan! Dan aku ga tau itu? Pacar macam apa aku? Tapi ya ga salah aku juga sih, aku selalu nyaiin dia dan sms serta nelp dia, tapi dia ga pernah aktip nomernya. Lanjut! Dia Cuma luka luka, syukurnya ga ada yang cidera parah, seperti patah patah, aku udah takut duluan. Makanya dia ga masuk sekolah akhir akhir ini. Mengenai nomernya yang ga aktip, aku lupa apa jawaban dia.
Beberapa hari setelah itu, dia masuk sekolah. Aku udah janjian sama dia, mau ketemu dia dan ngeliat keadaan dia. Jadi aku jalan ke sekitar kelas dia (dilantai 2, sementara kelas ku juga dilantai 2, tapi dari ujung ke ujung. Bayangkan betapa jauhnya aku musti ke kelasnya).
Aku pun ketemu sama orang jelek ini. Tetep aja kita masih malu malu. Dan jarang banget ngobrol. Aku cuma terpaku aja ngeliat luka luka dia yang lumayan banyak dan gede gede. Ga kebayang deh kalo itu aku, pasti sakit banget ya.

SEBUAH ANCAMAN
Udah berapa minggu ya kita jadian. Tapi setiap ketemu, pasti kita pada diem dieman semua. ga ada yang berani ngomong. Aku sendiri udah nyoba untuk buka topik. Tapi dia cuma nanggepin simple dan ga ada kelanjutan lagi obrolan yang aku buat. Kesel, tapi ya mau gimana lagi. Ini susahnya pacaran sama cowo pinter dan cupu. Dia bener bener pendiam dan pemalu banget. Baru sebentar deket aku aja udah keringetan aja. Hahahaha. Aku jadi ketawa kalo nginget moment itu.
Akhirnya aku mutusin untuk bikin ancama ke dia, tentu aja lewat sms. Aku ngancem dia, kalo seandainya kita ketemuan lagi, ga ada diem dieman. Musti ngasih topik buat dibicarain. Ga boleh ga! Kalo aja dia masih diem diem gitu, aku bakal langsung pulang aja (balik kanan).
Setalah aku ancam gitu, ga taunya dia langsung berubah. Tiap kita ketemuan pasti udah ga garing. Tiap topik abis, ketauan banget kalo dia usaha buat cari topik lain. Ini salah satu momen lucu saat baru baru jadian sama dia. Dan aku bersyukur punya saat saat seperti ini dengan dia.

KEBIASAAN BARU
Setelah beberapa hari jadian, aku merasa ada yang beda dengan kehidupanku. Banyak banget. Aku merasa aku makin ceria. Dan sms smsku sudah mulai aL4y, dan makin akut. Smsku untuk Aldi akhir ahkir itu menjadi lebih alay dan kebiasaan baruku ngesms dia sebelum aku tidur. “sElamatT tidurR saiianK, miMPi iNDah yaah”. aRRrgh, kenapa aku alay?
Syukurnya kebiasaan itu ga lama aku jalani, dan kealayanku sedikit demi sedikt berkurang. Sekarang kebiasaan ini dilanjutkan oleh Aldi.
Sejak aku mulai sms dia sebelum tidur, dia juga ngelakuin hal yang sama ke aku. Dia sms gini, “good night sayang, nice dream ya, aku sayang kamu, abang cinta kamu, love you uun. Assalamualaikum.” Dan sms ini selalu dia kirim sebelum tidur sepanjang hari.
Waktu awal awal jadian, aku sempat, pernah, dan sering banget malah, marah besar sama dia karna dia lupa ato ga pamit ke aku sebelum tidur (gampang bangetkan aku marah dan nagmbeknya). Akhirnya dia minta maap karna kelupaan. Dan mentoknya dia ketiduran dan baru ngirim smsnya jam 5 pagi. Konyol banget, ada juga karna pulsa nya abis dia belalain buat beli nomer baru dan sms ke aku buat pamit tidur, salut deh.
Ucapan ucapan ini ga hanya lewat sms, kadang, dia sengaja nelp aku malam malam hanya buat ngucapin ini dan supaya bisa denger suaraku.
Yang aku rasakan, aku cukup tersanjung atas apa yang dia lakuin ke aku selama ini. Dan aku kangen banget di sms selamat tidur lagi dengan dia J.

SAHABAT DULU, BARU PACAR
Prinsipku dari dulu adalah, sahabatku adalah segala galanya (diluar tuhan dan keluarga). Walopun tandingannya adalah pacar sendiri. Karna apa? Karna sahabat sahabatku lah yang kenal aku lebih dulu, mereka yang paling ngerti aku, mereka lebih dulu deket sama aku, dan aku sayang mereka.
Aku udah pernah bilang ke Aldi, kalo aku lebih sayang sababat sahabatku dari pada dia. Syukurnya dia ngerti dan dia paham atas alasanku. Bagi dia yang penting yang jadi pacarku hanya dia. Tapi di suatu situasi dia kelupaan akan hal ini. Yang buat dia ngambek dan agak kesel sama aku, ya memang dia ga sampai marah marah, cuma dia agak kesinggung aja karna dicuekin. Akhirnya aku jelasin ke dia, dan tentu aja aku minta maap sama dia karna bikin dia kesinggung karna dicuekin, sebenernya ga ada maksud buat nyuekin dia sih, tapi ya kalo lagi sama sahabat itu, dunia berasa milik kita aja. Maap ya Aldi.
Untuk momen momen lainnya, dia selalu ngerti kalo seandainya aku lagi sama sahabatku. Dan dia mulai belajar untuk bisa berbaur dengan sahabatku, jadi ya kalo aku dan Aldi lagi bareng sahabatku, dia juga bisa ikutan ngobrol bareng dan canda canda bareng juga. Oiya, aku juga bilang ke dia, saat lagi bareng bareng sama sahabat sahabatku, status kita anggap ga ada aja, kita semua becandaan aja, status ga laku disana, jadi santai aja, anggap sahabatku seperti temen temenmu juga, ga usah kaku, ini akan memudahkan kita untuk berbaur, betul?

HADIAH PERTAMA
1 September. Itu tanggal ulang tahun Aldi. Jauh sebelum tanggal itu aku udah nabung untuk bisa beli kado buat dia. Dan masalahnya, aku ga tau mau beli apa buat dia. Aku coba tanya tanya sama temen temen, jawabannya ya sama semua, mereka menyarankan barang barang yang sama terus. Dan aku ga suka, aku pengen ngasih dia suatu yang beda, suatu yang ga jarang dan unik. Tapi ga ada! Aku bingung, sampai akhirnya menjelang hari H, aku, Alva, Neneng (yang nemenin aku beli kado) mutusin buat beliin sweeter aja. Hhmm, itu lumayan, yah, lumayan susah nyari yang bagus, lumayan harganya, lumayan usahanya nya, lumayan nawarnya, lumayan juga keringat yang kita keluarkan untuk nyari ini. Bener bener kita berjuang banget!
Ketemu! Sweeter yang bagus, keren, ga norak, ga pasaran, ga murah, ga nurunin gengsi. Aku aja suka. Dan moga moga dia suka.
Berhubung aku backstreet, dan ga boleh ada keluarga yang tau aku bawa barang barang yang mungkin dapat terlihat oleh mereka, jadi kado ini, aku titip dulu di Alva. Tar pas tanggal 1nya dibawain alva ke sekolah dan dia kasih aku, tar aku kasih Aldi deh. Dan seperti itulah rencananya. Semoga sukses!
Tanggal 1, setelah pulang sekolah, aku janjian sama dia dikantin. Its time! Aku ketemu do i. setelah mesen beberapa makanan, kita ngobrol dan ditengah2 obrolan kita, aku keluarin kado yang gede (bungkusannya) itu dan kasih ke dia. Responnya? Seneng banget lah! Dapet kado dari aku dan aku pacarnya. Tapi karna malu, aku minta ke dia supaya jagan dibuka disaat itu, bukanya di rumah aja. Masih kebayang di otak ku betapa senang nya dia saat itu.

ALDI MURKA
Aldi ga pernah marah. Apapun itu masalahnya, betapa nyebelinya aku, seberapa salahpun aku, dan apapun itu yang bisa bikin pacar marah sama pacarnya, dia ga akan marah ke aku, dan aku juga ga ngerti kenapa. Bahkan aku sendiripun sebel sama dia, kanapa kita ga pernah berantem. Kenapa tiap ada masalah, dan yang salah itu aku, yang minta maap adalah Aldi, apalagi kalo dia yang salah (tapi dia ga pernah buat salah). Jujur aja aku sempat jenuh sama hubungan yang biasa ini, ga ada sensasinya. Ga ada greget perang perangnya, yang ada malah aku yang heboh bikin bikin masalah.
Sifat Aldi ini yang bikin aku manja dan sering sewenang wenang sama dia. Mungkin aku sering banget bikin dia jengkel dan dan kesel, tapi dia malah bilang, “gapapa” dengan wajah senyumnya itu yang bikin aku ga bisa ngapa ngapain.
Sikap sewena wena ini bikin bikin aku larut, dan semakin lancang sama dia dan semakin seenaknya sama Aldi, aku jadi sering isengin dia juga. Dan benar kata orang, sebaik baiknya orang, tiap orang punya rasa jenuh masing masing, seperti kejadian ini. Check this out
Hari itu pembagian raport. Dan raport diambil oleh orang tua atau wakil. Waktu itu aku dapet ranking 5 di kelas. Itu lumayan bagus, tapi aku malu akan angka yang ada di raport itu, ada angka 7 nya segala. Padahal aku udah janji ga kan ada angka 7 disana. Papa pun yang ngambil raport ku hari itu lumayan bangga karna aku ranking 5, tapi tetap aja kena marah karna masih ada angka 7 di sana sini (marah marahannya dilanjutin di rumah). Papapun balik kerja dan ninggalin raportnya di aku.
Sementara itu, aku takut untuk liatin raportku ke Aldi, bukan karna takut bakal di ledekin (Aldi ga akan ngeledekin aku), tapi aku malu karna pasti nilainya Aldi jauh lebih bagus dari aku. Karna aku udah pernah liat lembaran rapor dia sendiri. Dan itu raport isinya angka 9 semua dan angka 8nya cuma beberapa aja. Itu raportnya taun lalu dan dia kalo ga salah masuk 10 besar! (Ingat sebelumnya aku udah bilang dia ada di kelas SBI).
Ini yang bikin aku minder buat liatin raporku. Dan aku berusaha supaya dia ga nanya apalagi liat raportku. Aku cuma bilang kalo aku dapet ranking 5 dan angka di dalam nya jelek semua sambi pasang muka sok polos dan sok merendah, (padahal emang bener). Dan kalo dia mau liat raportku, aku bilang kalo raportku sama papa, udah dibawa pulang.
Aku sendiri ampir gila ngeliat angka angka yang ada di raportnya semester itu, walopun nilainya turun, tapi angka yang ada di sana bikin aku ampir pingsan, 9 semua jaaal (ada beberapa 8 yang nyempil)!
Begonya aku, ternyata dia tau kalo raportku ada di tas. Waaah, aku bener bener bingung cara ngindari ini gimana. Dia terus terusan pengen liat raportku, tapi aku ga mau. Terus. Terus. Terus. Dia manggil manggil aku berulang ulang kali (dengan suara pelan “Raaaa”). Waktu itu kita duduk jauh jauhan di halte depan sekolah. Aku cuma jawab, “gaaaa”. Terus terusan, sampai dia ngomong dengan suara agak keras, “plis Raa, aku mau liat aja kok!?”. Tapi aku tetap ga mau untuk liatinnya. Sampai beberapa menit setelah itu, dia pergi gitu aja ninggalin aku, tanpa ngomong sepatah katapun.
Demi apapun juga yang ada di dunia ini aku kaget ½ mampus ngeliat kejadian ini. Kok bisa gini!?kenapa dia ninggalin aku gitu aja, tanpa pamit, langsung kabur aja! Kenapa ini, AAARRRGGH! Aku Cuma bisa bertanya tanya dalam hati tentang kejadian ini. Aku tunggu beberapa saat, mana tau dia mau balik badan dan bilang kalo dia becanda. Ternya ga! Dia ga balik balik buat balik ke aku. Aku ga nyangka banget, Aldi yang selama ini aku kenal yang benar benar manut sama aku, ternya juga bisa marah sama aku.
Aku akui aku emang salah karna udah boongin dia dan ga jujur sama dia. Tapi entah dari apa hati dan otakku terbuat. Tetap aja aku nyalah nyalahin Aldi tentang apa yang udah terjadi, dan apa yang terjadi? Aldi yang minta maap ke aku duluan. Dia minta maap karna udah ninggalin aku sendirian dan pergi tanpa pamit kea tadi. Aku dengan yang makin besar kepala, makin sok sokan ngambek ke dia. Ah! Pokoknya kalo bisa disesali, aku nyesel karna udah bikin cowo sebaik itu ninggalin aku.

LOKASI PACARAN
Berhubung kita pacarannya backstreet, jadi kita ga bisa kemana mana kalo lagi beduaan. Selama kita sekolah, kita hanya pacaran di tempat tempat yang sama, membosankan sih, tapi ya mau gimana lagi. Ini terpaksa dari pada ga pacaran. Ada beberapa tempat tempat rutin yang paling sering kami kunjingi, diantaranya perpustakaan, kantin, tempat dia nembak aku, dan di area kelas dia (area SBI).
Perpustakaan. Sekitar 80% kita menghabiskan masa pacaran kita di disini. Tiap keluar main kita selalu kesini (ya ga 100% juga sih). Tiap jam 10 kita udah langsung keluar dan nongkrong di sana. Eits! Tapi kita ya ga sekedar pacaran aja. Kita sering ngerjain tugas di sana. Main catur, baca baca buku, dan yang paling aku inget, dia pernah nenangin aku ketika aku nangis karna nilai ujianku yang jelek. Aku inget banget betapa takutnya dia ngeliat aku nangis waktu itu. Aku sendiri ga mau nangis sekejang dan seserius itu, tapi karna aku bener bener kacau, aku menumpahkan semua ke dia. Akhirnya aku tenang, karna dia selalu nenangin aku, dan hanya bilang kalo aku hanya kurang teliti dalam nulis jawaban.
Kenapa kita lebih sering menghabiskan waktu di perpus? Karna ga ada tempat lain yang cukup aman bagi kita untuk pacaran. Kalo di tempat lain itu banyak orang lain yang bikin kita ga fokus untuk berduaan aja. Dan lagian dengan di perpus waktu berasa berjalan lama. Bayangin aja, waktu istirahat yang hanya diberikan 15 menit bisa kita manfaatkan untuk berbagai hal dan kita bisa saling mengenal satu sama lain. Terkadang aku bosen sih harus ketemuan hanya di perpus, tapi lambat laun aku jadi merasa perpus ini sebagai sarana pembantu kita untuk saling mengenal.
Kantin. Jika perpus kita gunakan untuk ketemuan di jam istirahat, maka kali ini kantin kita gunakan pada jam pulang sekolah. Sejak aku jadian sama dia, aku jadi sering telat kalo pulang sekolah. Tentu aja ini ga baik untukku, tapi emang gitulah kalo lagi jatuh cinta. Kita jadi mengabaikan apa saja yang ada di sekitar kita. Thanks banget buat kantin kantin sekolah, terutama kantin Danal (jadi kangen makan minas nya), yang ngijini aku duduk beduaan bareng Aldi di kantin itu sampai sore.
Untuk para pembaca, jagan salah sangka dulu, kita di kantin berjam jam juga bukan hanya sekedar pacaran tok. Kita juga belajar di sana, kita bahas bahas soal dan tugas.  Ya persentasinya kira kira 45% kita belajar, selebihnya pacaran, hehehe. Banyak hal yang kami obrolin di kantin. Kalo aku pikir pikir juga aku bingung, apa aja ya yang kita obrolin di kantin? Segitu banyak kah hal hal yang kita omongin? Apa ga bosen ketemu sama orang yang wajahnya selalu sama tiap hari? Jawabannya ‘gaak’. Karna itu lah cinta. Cinta ga bikin bosen, cinta malah bikin pelakunya makin kangen kalo ga ketemu ketemu *yakali.
Tempat dia nembak aku. Tempat ini adalah tempat favorit kita. Karna di sana kita selalu ngomongin hal hal yang sama. Yaitu kronologi penembakan aku. Ga tau kenapa kita ga pernah bosen untuk ngomongin ini. Untuk ngenang kronologi ini, kita nulis di tiang sekolah yang tepat di samping aku nungguin dia datang dengan tulisan “boombink 24 04 2010” (jadi penegn ke sekolahan, dan liat masih ada ga ya tulisan itu).
Area kelas SBI. Sejak kita bedua jadian, kita jadi sering ngebolos pas excul fisika. Jadi kita lebih sering ngabisin waktu beduaan aja. Kalo perpus dan kantin lagi rame, kita mutusin untuk pacaran di  balkon lantai 2 aja. Yaitu di area kelas nya dia. Kalo di sana aku jadi lebih dekat dengan teman temannya dan aku bisa jauh lebih mengenal tentang kehidupan kelas dia. Ya walopun dia lebih mentingin aku ketimbang temen temen nya yang ngajakin main ato ngumpul, tapi aku sering ngerasa ga enak sama temen temenya. Dan dia selalu nenangin aku, “udah santai aja, aku bisa kok kapan aja main sama mereka. Lagian juga ga penting juga sih”
Betah banget kita beduaan di balkon itu, berdiri, duduk dilantai, main tenis pake buku (gulungan kertas yang jadi bola nya). Banyak hal lain nya yang kita lakukan bedua yang sebenernya itu itu aja, tapi ga tau kenapa kita betah banget ngejalani hal yang itu itu aja itu. Saat ini rasanya aku ingin balik ke masa SMA dimana aku bisa menikamati masa masa aku bedua sama orang yang aku sayang.

PERAYAAN ULANG TAHUN ALDI
Tahun itu, ulang tahun Aldi pas ada di bulan puasa. Dan ulang tahunnya berdekatan sama ulang tahunnya Neneng. Jadi aku punya rencana buat ngerayain ulang tahun 2 orang yang aku sayang ini. Rencananya, aku beli kue trus di atasnya ada tulisan ‘happy birthday Aldi n Neneng’. Untuk masalah kue, urusannya beres. Sekarang tinggal ngundang Aldi dan Neneng serta cowonya Neneng. Untuk masalah ngundang Aldi, aku ga ada masalah, karna dia pasti akan datang karna yang ngajak itu aku. Waktu ngundang dia aku ga bilang kalo aku mau ngadain acara ulang tahunnya dia. Aku cuma bilang, kalo mau ngajak buka bareng. Apapun tujuannya pasti dia datang.
Masalahnya sekarang, Neneng! Dia ga bisa datang, ga tau kenapa dia ga bisa datang. Gitupun pacarnya. Waktu itu aku sedih banget, kenapa mereka ga bisa datang. Padahal aku udah nyiapin segala sesuatunya buat mereka. Aku ngerasa seolah ga dihargai gitu, tapi untungnya Alva dan Tia bisa datang dan nemenin aku diacara itu. Dan syukurnya acaranya berakhir bahagia juga. Ok, Ok! Aku akan certain detail.
Sekitar jam 5an sore, aku, Alva dan Tia udah nyampe di tempat makan yang kita rencanain. Oiya, sebelumnya kita ambil kue yang kita pesen untuk acara ini. Waktu udah nyampe tu kue kita titipin di kulkasnya yang punya tempat makan, tujuannya biar tetep beku dan ga ketauan ntar sama Aldi.
Oh God! Ternyata Aldi sakit. Dia flu, gimana nih? Tapi seperti biasa dia bakal ngusahain datang karna aku (aku tersanjung). Lumayan lama kita nungguin dia nyampe sini. Tapi gapapa, karna kita sendiri ngerti, dia juga sedang sakit. Tik tok tik tok tik tok. Akhirnya dia datang. Bener aja, dia sakit, keliatan banget dari muka nya yang lesu dan pucet, serta idungnya yang hiruk pikuk dari tadi.
Saatnya berbuka. Kita berbuka dengan apa apa yang telah kita pesan sebelumnya. Setelah berbuka, kita lanjut melaksanakan ibadah solat magrib. Berhubung aku lagi halangan, aku tetap di tempat dan jagain makanannya. Nanti setelah Alva dan Tia balik ke TKP aku turun untuk ngambil kuenya dan ngasih sureprize ke ayangku.
Ok! Alva dan Tia udah balik, aku turun dan sembunyi di balik gorden yang ada di tempat makan itu. Sampai Aldi balik dan aku belum muncul muncul di TKP. Alva dan Tia ngerjain Aldi, dengan ngatain kalo aku udah pulang, karna ketauan sama kakakku, kalo aku disini dan diseret pulang. Dramatis banget deh. Aldi lumayan cemas mukanya. Tapi ga lama setelah itu aku naik dengan sebuah kue ulang tahun dan ada angka 19 di atasnya. Dia seneng banget dengan ngeliat aku dan kue itu. Senyum sumringah aku liat di wajahnya. Alva dan Tia pun ketawa melihat wajah Aldi yang tadinya pucet dan sekarang mendadak berubah jadi senang itu. Kita pun nyanyiin lagi selamat ulang tahun dan tiup lilin untuk Aldi. Dia seneng banget. Aku  ga bisa lagi jelasin gimana seneng nya dia, aku, Alva dan Tia saat itu.
Kue pun dipotng. Dia nyuapin aku untuk suapan pertama. Setelah itu dia ngasih keu nya untuk Alva dan Tia yang udah bantuin aku dalam pelaksanaan acara ini. Dan aku liat flunya dia udah ga ada. Hahaha, entah hanya perasaanku atau emang bener. Kami pun menghabiskan makanan kami. Tapi kuenya ga abis. Sayang sih ninggalin kue yang enak ini. Tapi akhirnya kami ninggalin kue ini untuk pegawai tempat makan ini dan kami pun siap siap untuk pulang (tentu kami bayar dulu).
Sebelum pulang, Aldi narik tanganku. Dia bilang ada yang mau di sampein buat aku. Ok, aku pun minta ijin dulu sama Alva dan Tia. Karna katanya Aldi ada yang mau dia bilang, mereka pun ngijinin aku.
Sekarang aku udah berdua sama Aldi. Aku Tanya, dia mau bilang apa. Seperti biasa, dia selalu gugup kalo berduaan sama aku. Akhirnya aku desak dia supaya bisa ngomong, karna ini juga udah malam. Dia pun ngomong. Berikut dialognya:
“Ra,”
“Yaa,”
"Tau ndak kenapa malam ini bintangnya ga ada”
“Hhm, iya yah, kok ga ada bintang ya? Kenapa ya bang?” (sambii ngeliat ke langit, emang ga ada bintang)
“Ya kamu tebak dulu lah, masak ga bisa nebak sih?”
“Eh? Ya mana aku tau, emang aku Tuhan? Aku ga tau, emang kenapa ga ada bintang malam ini?”
“Kamu tu ga romantis banget sih,” (sambii menghembuskan napas)
“Yeee, mana aku tau. Emang kenapa sih?”
“Kamu tutup dulu matanya, tar aku kasi tau” (sambil senyum)
“Yah, ribet banget sih, yaudah nih aku tutup matanya”
“Jangan dibukak dulu ya. Sampai aku suruh buka”
“Iyaaaa, buruan”
“……….”
“….” (Aku pun denger ada yang bunyi bunyi seperti bunyi sedang mengobrak abrik sesuatu)
“Sekarang buka matanya”
“Sekarang ya, aku buka ya” (buka mata)
“…..” (senyum)
“Waaaaw” (aku ga tau mau ngomong apa, setelah apa yang aku liat, di hadapanku sekaranga ada sebuah kalung)
“Ini alasan kenapa ga ada bintang malam ini. Karna semua bintang udah aku kumpulin di kalung ini, dan ini buat kamu”
“Serius ini buat aku?” (yaiyalah! Tapi aku masih takjub, ga percaya aku bakal dikasih ini. Aku seneng banget)
“Nih buat kamu, dipakai ya”
“Iyaaa” (aku ambil sambi aku pake sendiri)
“Susah makenya?sini aku bantuin makein”
“Iya nih, bantuin dong” (sambi ngasih kalungnya dan langsung berbalik membelakangi dia)
“….” (ngalungi kalaung itu di leherku) “cantik kan??“
“Iyaa, makasih ya sayang”
“Iya sama sama”
Aku Seneng banget malam itu, sampe sampe aku bangga banggain ke Alva dan Tia kalo aku dikasih kalung itu sama Aldi. Haha, mereka berdua ikutan seneng karna aku seneng. Rasanya ga sia sia aku nyiapin semua ini. Jujur aja aku ga nyangka Aldi bakal ngelakuin ini ke aku. Dibalik ke cuekan dia ke aku, ternyata dia bisa juga ngelakuin ini ke aku. Bagiku ini cukup. Sebenernya bukan kalung nya, tapi cara dia memperlakukan aku selama ini yang bikin aku merasa cukup. Aku merasa menjadi Ratu di kerajaannya. Dia yang selalu mengagung agungkan aku. Sekali lagi, aku bersyukur banget bisa punya pacar yang suka banget ngasih kejutan yang aku sendiri ga nyangka akan itu (walopun sekali kali sih).

BREAK UP! *part 1
Aku jenu sama Aldi. Karna dia ga bisa dibilangin! Dari awal aku udah bilang ke dia, kalo kita itu backstreet. Aku ga dibolehin pacaran sama keluargaku. Jadi tolong dijaga, jangan sampai hubungan ini ketauan. Saking dia ga bisa nahan buat ga ngubungi aku pas dirumah (siang ato sore), aku tu sering banget di tegor sama kakakku, dan diancem ancem gitu."Jagan sampai pacaran, kalo sampai tau pacaran mama dan papa yang akan nyari anak itu". Dan aku udah sering banget dapet ancaman itu dari kakakku.
Sampai suatu malem, dia ngesms aku dijam yang ga belum saat nya dia sms aku. Dan waktu itu sms aku dibuka sama kakak ku, dan dia baca itu sms. Demi apapun juga, aku takut, dan ga tau mau jawab apa. Aka asal jawab aja, dan aku bilang kalo itu cuma temen aja, dan aku dapet ancaman lagi. Sampai aku juga bener bener muak dan bosen. Dan aku pun sms dia untuk bilang putus! Aku ga kuat lagi kalo musti keagini lagi, dia ga bisa dibilangin, ga bisa ngerti keadaan aku yang ga boleh pacaran.
Mungkin niatnya juga ga gitu, tapi ga tau kenapa selalu pas dia sms itu ketauan sama kakakku, dan aku kena ancaman terus. Aku ga tau, apa ini keputusan yang baik buat aku apa ga. Yang jelas, malam itu aku muak sama dia.
Setelah aku sms itu ke dia, dia berusaha nelp aku terus terusan. Tapi selalu aku reject. Aku pun makin marah sama dia, karna getaran hp ku kedengeran sama orang orang. Aku bilangin sma dia, jagan ngubungi aku lagi! Soalnya di rumah udah pada curiga kalo ada yang nelpon nelpon dari tadi. Dia pun sms aku, dan minta penjelasan, ARGH aku muak! Aku matiin HP ku sampai besoknya.
Besok paginya (Sabtu), dia ngeliat aku baru turun dari ojek di depan gerbang sekolah. Dia yang baru aja selese buang sampah (piketnya hari Sabtu) bareng temennya langsung nyamperin aku. Aku langsung ninggalin dia sendiri dan pigi ke kelasnya alva (di lab Biologi). Dia ga berani masuk, karna aku ancem sebelumnya ga boleh masuk! Tapi dia tetep nungguin aku di luar sampai aku keluar (niatnya). Tapi akunya malah ga keluar dari kelas itu. Karna kelamaan, bel pun bunyi, dia sms aku, “maap ra, aku ke kelas dulu, udah masuk, jangan marah lagi”. Salut nya aku sama dia itu ya selalu mendahulukan pelajaran, aku suka!
Setelah berhari2, aku tanya pendapat temenku tentang hal ini. Kata teman temanku, aku belum putus sama dia, karna ga ada persetujuan dari 2 belah pihak. Aku jadi bingung sama ini semua.
Sementara itu, kita ujian semester. Dia tetap menjalin komunikasi sama ku. Dia tetap sms aku, dan anehnya aku selalu melayani. Aku seakan ga mau putus dengan dia. Ujian semeseter seminngu ini kita jalani dengan baik. Tepat di hari Sabtu (hari terakhir ujian) dia ngajakin ketemuan abis ujian. Ada yang mau dia bilangin ke aku. Bisa ditebak pasti ngajakin balikan. Aku udah mikirin jawabannya. IYA, itu jawaban yang akan aku kasi ke dia.
Kita pun ngobrol di teras labor fisika, banyak yang kita obrolin. Sampai akhirnya aku tanyain, apa yang mau kamu bilangin ke aku? Ternyata tebakanku bener. Dia ngajak balikan dan nembak aku lagi! Seneng banget aku. Dan dengan belaga sok jual mahal aku pura pura mikir dulu sebelum aku jawab iya! Hahahaha, pengalaman yang lucu banget. Tapi tetep aja aku ingetin dia lagi, hati hati kalo mau ngubungi aku lagi. Jangan teledor dan tolong peratiin jam kita smsan. Dan dia bener bener akan jaga aku dari ancaman yang bisa bikin aku kena marah. Akhir kata, dia bilang, “Aku sayang kamu”.

1ST ANNYVERSARY
24 April 2011. Hari ini adalah hari yang kita tunggu tunggu. Karna ini adalah tanggal jadian kita dan kita udah setahun! Seneng banget lah! Kita udah ada rencana akan menghabis kan malam berdua. Eits! Jangan salah! Maksudnya kita telponan semaleman bedua tanpa henti. Kita telponan dari jam 11 malem sampe jam 5 pagi. Kalo dipikir pikir aneh juga, apa yang kita bicarain selama itu di telpon, tanpa henti dan tanpa bosen?
Banyak hal yang kami bicarain saat itu. Sebenernya inti dari semaleman kita telponan itu yang ngerekap apa aja yang udah kita lalui selama 1 tahun ini. Saat itu kita ngomongin tentang pertama kali ketemu lah, pertama ngasih kado, pertama kita putus, aku bikin dia nangis, etc. Banyak hal yang kita bicarain. Malem itu kita juga ngebahas tentang keluarga. Keluargaku dan keluarga dia. Dia certain apa aja yang ada di keluarganya. Dia juga nyeritain tentang mama nya yang udah ga ada. Jujur aja waktu dia nyeritain ini, aku sedih banget tau. Aku aja yang udah segede ini ga bisa hidup tanpa sosok seorang mama. Dan aku rasa dia berhasil menghadapi musibah yang datang ke dia.
Dari malam itu aku jadi tau apa apa yang terjadi di dia ketika aku beri tindakan. Banyak hal yang aku tau tentang dia, dan ketika aku tau itu aku bener bener merasa bersalah, dan jujur aja aku juga jadi sedih. Malam itu pun aku tau kapan dia nangis untuk pertama kalinya karna aku. Yaitu ketika aku mutusin dia untuk pertama kalinya (baca cerita diatas). Aku ga percaya dia sesayang itu sama aku.
Satu hal yang selalu ingin aku tanya ke dia adalah, kenapa dia ga pernah marah sama aku. Kenapa dia selalu manut akan apa yang terjadi di dia, selalu manut kalo aku marah marah, manut kalo aku nyebelin dan selalu dia yang minta maap, padaha yang salah itu 98% itu aku. Kenapa dia ga prnah marah.
Dan jawaban dari dia itu simple banget. Dia bilang gini, “buat apa aku ikutan marah. Buat apa marah ke kamu, kalo aku malah marah, kamu nya yang makin marahkan sama aku. Dan kamu makin lama kan ngambeknya. Aku ga tahan kalo kelamaan ga komunikasi sama kamu”. Kalimat kalimat itu, bikin aku terdiam dan ga tau musti jawab apa. Aku terpana. Seneng banget lah. Saat itu aku sadar, aku ga boleh lagi bertingkah kea anak kecil yang rewel dan manja dan nyebelin lagi ke pacarku yang paling baik ini. Malam itu pun aku sadar kalo aku beruntung bisa dapet cowo sebaik dan sepinter ini. Dan ga ada lagi yang bisa nandingi kebaikannya dia. I love you so
Oiya, dia juag sempet bilang pengakuannya sama aku, dia bilang gini, “jujur aja, awalnya aku ga yakin kalo kita bakal sejauh ini, Hhm, maksudnya, awalnya aku ga yakin kalo kita bisa selama ini pacarannya. Dulu itu aku ngiranya kita ya ga selama ini. Paling cuma beberapa hari doang. Itupun paling lama kira kira semingguan lah. Tapi ternyata aku nemuin kamu yang ga hanya bisa bertahan sehari dua hari sama aku, ternya kamu bisa bertahan sama aku sampai saat ini, setahun, sama sekali aku ga nyangka akan ini. Dan aku berharap kamu akan tetap bisa bertahan seperti ini selalu untukku dan bersama aku. Aku cinta kamu.” Aku juga cinta kamu.

TANGISAN ALLA *part 1
Aldi pun sekarang udah kelas 3 semester 2. Itu artinya dia udah harus focus sama ujian Nasionalnya dan mikirin tentang kuliah nya kelak. Aku sendiri ga masalah sih kalo masalah dia lebih focus ke sekolah, karna ini urusannya dengan masa depan dia. Aku bahkan nemenin dia bahas bahas soal dan ngebantuin kalo ada yang bisa aku bantu (3,5% doang). Ga hanya itu, aku juga bantuin dia untuk milih jurusan dan universitas yang bagus dan sesuai untuk dia. Sebenernya aku bangga punya cowo yang udah mau kuliah. Brasa punya pacar yang pinter banget gitu.
Samapi suatu hari aku nangis gara gara ga bisa ketemu sama dia lagi. Karna siswa kelas 3 udah selese UN, jadi mereka pada ke Padang untuk ngikutin bimbel persiapan SNMPTN. Saat itu aku bener bener nangis ga karuan, ga kebayang gimana aku nanti di sekolah tanpa dia (saat ngetik ini, aku nangis nginagt kejadian itu). Sampai aku bener bener reda. Aku berusaha buat ngeluapain hal itu sejenak, tapi aku ga bisa, aku  tetap inget itu dan selalu murung dirumah. Besoknya (aku ingat hari itu Jumat), aku ke sekolah sambi nangis. Aku jalan dari rumah ke jalan raya. Menjelang ampe jalan aku nangis deres banget. Aku ga ngerti tar apa yang harus aku lakuin pas sampe di sekolah (biasanya dulu kita sama sama datang cepet ke sekolah biar kita bisa ketemuan dulu sebentar menjelang masuk kelas). Aku ga kuat rasanya ke sekolah! Aku yakin banget pasti mataku bengkak dan merah. Aku udah nyampe di jalan raya. Aku berusaha bersihin dan nutupin mukaku. Tapi sepertinya percuma aja.
Akupun nyampe di sekolah. Demi apapun juga sekolahan sepi, ya Allah! Ini makin nambah kesedihanku. Aku buru buru lari ke kelas biar ga ada yang liat mukaku yang makin jelek ini. Daerah sekitar kelasnya Aldi sepi, bahkan ga ada orang disana. Ya allah! Aku ga sanggup!
Berhubung sekarang Jumat, rutinitas biasa yang dilakuin sekolah adalah kultum bareng di lapanagn sekolah. Air mataku keluar deres lagi. Aku inget, biasanya aku baris di barisan paling pinggir (bagian cewe) dan Aldi juga di barisan paling pinggir (cowo), jadi saat baris pun kita bisa deket juga. Tapi sekarang aku baris paling pinggir sementara di sebelah (kanan) ku ga ada Aldi. Aku ga sanggup, jadi aku pindah kebarisan depan dan masuk dalam barisan tengah. Ternyata di sana ada Alva. Alva ternyata nebak kalo aku nangis, kangen sama Aldi. Benar! Tebakannya benar banget. Tapi aku ga bisa nutupin mukaku ini, aku terpaksa nunduk selama kultum berlangsung.
Di kelas aku berusaha mengalihkan pikiranku dari Aldi, aku berhasil dan aku bisa focus ke pelajaranku. Tapi tangisanku pecah lagi ketika udah jadwalnya keluar main. Aku mau kemana? ke Perpus? Ngapain? Sama siapa? Sumpah aku bingung ngabisin waktu yang 15 menit itu. 15 menit kali ini bener bener brasa lama banget! Aku ga kuat musti sendiri di sekolahan ini. Ditambah lagi aku sama sahabatku lagi ada konflik. Jadi aku bener bener sendiri kali ini. Tapi Aldi jarang banget ngabarin aku, dia ga kepikiran aku apa? Dia ga ngerti apa betapa tersiksanya aku sekarang? Akhinya aku mutusin untuk sms dia duluan. Syukurnya dibales sama dia. Tapi aku malah makin kangen sama dia. Malah makin nangis. AARGH! Kenapa musti keagini sih!? Aku ga kebayang bakal keagini rasanya ditinggal sama orang yang kita sayang. Padahal ya dia ga pergi kemana mana.
Beberapa hari setelah itu, sekolah ngadain GORO lagi. Seperti biasa pembersihan sekolah dilakukan berdasarkan kelompok kelompok kelas. Seluruh warga sekolah pun melaksanakan tugas dengan baik hingga sekolah bener bener bersih. Setelah semua beres. Banyak yang ninggalin sekolah. Saat ini di sekolah hanya tinggal beberapa kelompok geng gengan aja yang masih asik ngobrol bareng, dan aku. Aku masih berada di sekolah. Karna ini yang biasanya kami lakukan. Biasanya abis goro gini aku dan Aldi pasti ngobrol ngobrol dulu di sekolah ato di kantin. Kita bener bener ngabisin waktu bareng kalo ada waktu luang gini. Nah sekarang apa? Aku ngapain? Aku sama siapa? Aku cuma bengong lagi dan nangis lagi di ruang kelas! Sendiri! Ga ada yang nemenin aku disini! Aku ga kuat nahan isak isak tangisanku, makin aku tahan, dada ku jadi makin sesek. Aku keluarin sedikit demi sedikit suara tangisanku. Rasanya agak reda. Tapi ternyata tindakan ku ini mengundang seseorang. Alva, dia datangin aku dan nanyain keadaanku, dia tau pasti aku nangis karna Aldi. Dia pun langsung hubungi Aldi dan bilangin keadaanku yang udah pucet karna nangis dari tadi. Akhirnya dia telp aku. Suara dia lumayan bikin aku tenang. Tapi ya sama aja. Aku tetep sendiri setaun kedepan. Ga ada lagi yang nemenin aku saat aku butuh.

TANGISAN ALLA *part 2
Lambat laun aku udah mulai kebiasa tanpa dia di sisiku. Aku udah mulai bisa mengatasi kesepianku tanpa dia. Aku menyibukan diri dengan tugas yang mulai menumpuk dan ujian semester yang mulai membayangi kami. Sementara itu, aku juga punya bisnis baru yang lumayan bisa nambah nambah uang tabunganku. Aku bisnis bikin keset. Sebenernya ini adalah salah satu tugas handycraft dari sekolah, kebetulan banyak keluargaku yang suka, yaudah, aku bikin yang banyak dan aku jualin ke mereka.
Aldi? Dia masih sibuk dengan kegiatan bimbelnya yang menuntut banyak. Tentu aja, kalo ga gitu, tar ga bisa tembus ke univ yang diinginkan. Sejak dia ga lagi di sekolah, kita udah jarang ketemu, juga jarang komunikasi karna kita yang musti sama sama belajar untuk menghadapi ujian masing masing.
Hari Sabtu, aku ada rencana buat beli bahan lagi untuk kesetku, karna persediaannya udah menipis. Dan aku bilang rencanaku itu ke Aldi. Dan dia ada rencana mau pulang buat ketemu aku. Aku seneng banget lah, tapi ya ga aku liatin ke dia.
Sabtu! Ternyata kakak dan mama ku pergi ke luar kota. Jadi aku bebas hari ini mau pulang sampe sore, tinggal sms papa kalo aku pulang telat.
Aldi pun udah di Pariaman. Pulang sekolah aku langsung semangat buat ketemu dia di simpangan sekolah tempat dia biasa nongkrong bareng temen temennya. Setelah ketemu, kita langsung capcus ke Kurai Taji ke lokasi aku biasa ambil barang. Kita naik angkot dan di sana kita kangen kangenan. Eits! Jangan mikir macem macem! Kita ga pernah ngelakuin hal hal yang di luar batas. cuma ketawa ketawaan aja.
Aku udah selese beli barang buat keset. Ini saatnya kita pulang. Dan artinya waktu kita ketemu itu Cuma tinggal dikit. Dalam perjalanan pulang (di angkot), kita masih bisa ketawa ketawa. Sampai akhirnya aku jadi sedih lagi ketika dia bilang ke aku, “Tar kalo aku udah ga di Pariaman ato ga ada di sekolah, kamu jangan nagis lagi ya, kan kita masih bisa sms dan telpan. Kan juga ada Alva dan Neneng yang bisa kamu ajakin main bareng.” {saat ngetik tulisan yang barusan aku beneran nangis deres banget dan sekarang aku beneran sadar kalo aku sayang dan masih sayang banget sama dia}. Saat itu aku langsung nangis. Aku ga bisa nahan tangisanku yang makin membanjir. Aku ga berani ngeliat muka dia. Aku hanya bisa ngelak dan ga mengakui kalo aku nangis disekolah. Tapi tetap saja saat itu aku nangis. Mungkin saat itu Aldi khawatir karna liat aku nangis, akhirnya dia mengalihkan pembicaraan yang bisa bikin aku lupa dengan kejadian tadi. Ok! Tangisanku berakhir. Setelah beberapa saat, begonya dia, dia malah ngulang lagi apa yang dia bilang tadi, “ok! Jagan nangis lagi ya kalo aku ga ada di sekolah ”.  Kenapa musti ngomong itu lagi!? Aku nagis lagi dong, aku jadi makin sedih, karna bentar lagi nyampe di pemberentian angkotnya. Berarti aku juga udah musti pulang dan pisah lagi sama dia.
Begitu turun dari angkot, aku ga tau kenapa aku ga bisa ngentiin tangisanku ini. Banyak usaha yang dia lakuin supaya aku ga nangis lagi. Mulai dari dia ngajakin aku makan gorengan pisang + ketan, dia yang traktir dan aku boleh nambah ketannya. Oh God! Ini malah bikin aku makin sedih! Dia malah ngingetin aku sama kenangan kita waktu makn di sana. Tentu aja aku nolak kesana, karn disana rame banget.
Disekitar sana ada sepasang anak kecil. Yang cowo manjat di pohon ceri yang cewenya nungguin di bawah buat nagkapin buah ceri yang diambilin temennya itu. Aldi pun dengan sok akbrab sama anak anak itu minta tolong buat diambilin juga. Sebelumnya dia nanya aku, “kamu mau ga cerinya?”. Supaya ga terlalu formal, aku mengiyakan untuk diambiliin juga buah cerinya. >> lumayan lah untuk mengurangi air mataku yang mubazir banget keluarnya.
Kita ninggalin anak anak itu, tentu aja ga lupa kita ucapin makasih karna udah diambilin ceri. Aku bilang ke Aldi supaya ga usah nganterin aku buat nyari ojek, aku bisa sendiri. Tapi dia ga mau lah. Dia tetep nemenin aku sampai aku bener bener pulang (dapet kendaraan pulang). Saat di perjalnan nyari ojek itu, aku udah agak redaan nangisnya. Tapi  mungkin untuk nenangin parasaannya, dan mastiin ke aku, dia ngulang lagi, “pokonya kamu janji ya ga boleh nangis lagi karna aku di sekolah, ini yang terakhir ok!”. Aku nangis lagi dan bilang ke dia, “udaaaa, jangan diingetin lagi, kan malu dari tadi nangis mulu”. Dia hanya senyum dan coba coba nyari topik baru supaya aku bisa lupain yang terjadi tadi. Seperti biasa dia berhasil dan tangisanku mereda. Cukup lama kita muter muter lapangan merdeka hanya untuk gentian anter anteran. Aldi pengen anter aku sampai aku dapet ojek, dan aku juga pengen nganter Aldi sampai dia dapet angkot juga buat pulang (mau sampai kapan kita muter muter). Akhirnya aku yang ngalah, aku yang dianter Aldi sampe dapet ojek dan akhirnya kita pisah sampai di sana. Tapi kita tetep komuikasi lah, lewat sms ato telp pastinya.
Aku pun pulang dengan mata yang lumayan bengkak dan merah. Selama di perjalanan aku hanya nunduk ga berani ngeliat ke luar,takut ada yang ngira aku diapa apain sama cowoku ato sama si tukang ojek ini –“.
Sejak saat itu Insya Allah aku ga lagi nangis karna dia, di manapun aku berada, aku udah kembali seperti Yora yang dulu, Yora yang selalu ceria dimana pun dia berada. Aku ga takut lagi kalo di sekolah sendirian, aku bisa smsan sama sayangku kapan pun aku mau dan aku ga ngerasa kesepian lagi. You are the one that I love.

SNMPTN KE DUA, DEMI ALLA
Tepat setelah aku selese UN (hari terakhir UN) sekolah ngumunin didepan seluruh siswa, bahwa aku lulus untuk kuliah di (D4) POLITEKTIK POS INDONESIA jurusan teknik elektro, jalur PMDK. Seneng, aku seneng lah denger kabar ini. Tapi disisi lain, sejujurnya aku ga suka kuliah di sini, jujur aja, sebelumnya aku cuma iseng ato bahasa kotornya cuma mau jadiin ini serap, kalo kalo aku tar ga lulus SNMPTN. Tapi, untuk saat itu, aku terima aja pengumuman itu sebagai kabar gembira untukku dan keluargaku.
Aldi udah tau tentang kabar gembira ini. Pastinya dia seneng, pacarnya udah mulai ada bayangan untuk kuliah. Tapi disisi lain dia juga sedih dan kecewa, bahwasannya, berarti kita bakal LDR lagi (dan ini ga ada bedanya sama backstreet), antara Padang dan Bandung.
Aldi kuliah di Universitas Andalas Jurusan Teknik  Sipil. Di semester 1 dia memperoleh IP tertinggi di jurusannya (aku sangat bangga akan ini). Dulu, dia sendiri kepengen banget kuliah di ITB (jelas! Kampus impian). Mungkin karna belum rejeki, dia hanya mampu mencapai Unand.
Ditambah aku yang kemungkinan akan kuliah di Bandung, dia pun bilang ke aku, kalo dia mau ngulang lagi Ujian SNMPTN bareng aku. Alasannya? Karna dia pengen kuliah di ITB dan yang terpenting, karna dia mau usaha biar selalu bisa deket aku, aku tersanjung, begitu banyak usahanya biar kita bisa sama sama dan deket terus.
Denger keinginan dia itu, aku seneng banget. Aku mendukung dia sepenuhnya. Aku bahkan ngasih ke dia buku modulku yang kebetulan ada banyak. Untungnya waktu untuk mempersiapkan SNMPTN ini, dia udah mau libur kuliah (UASnya udah hampir selesai). Jadi dia bisa juga mematangkan untuk nyiapin ujian ini.
Lumayan banyak waktu yang kita gunakan untuk bahas bahas soal (kita ngorbanin waktu pacaran kita untuk bahas soal!). aku masih ingat betapa seringnya dia bolak balik kampusnya ke tempat aku, hanya buat ngebahas soal bareng aku (yakin deh, tujuan awalnya bukan bahas soal, tapi ketemu aku). Padahal kampusnya itu jauuuuuuh banget dari tempat bimbelku. Salut deh sama tekatnya.
Hari menjelang ujian pun mulai mendekat. Apa apa saja yang dibutuhkan untuk ujian, kita penuhi bedua. Bahkan untuk beli pin dan nyari lokasi pun kita lakuin bedua. ketika beli pin ujian, kita bisa tau dimana lokasi ujian kita. Sayangnya lokasi ujian kita beda.
Untuk memperlancar ujian kita di hari H, beberapa hari menjelang ujian, kita sepakat untuk hunting lokasi. Pertama nyari lokasi ujianku, yang lumayan jarang orang yang tau lokasi itu. Tapi setelah nanya nanya kian kemari, akhirnya nemu lokasi ujian ku. Setelah ok dengan lokasiku, kita capcus ke lokasi ujiannya Aldi.
Lokasinya searah dengan lokasi ujianku. Kita naik angkot menuju lokasinya. Tapi angkotnya ga bisa nganterin sampai lokasinya. Karna posisi tempat ujiannya yang masuk gang kecil. Akibatnya kita harus jalan menelusuri gang itu untuk bisa nyampe lokasinya.
Lumayan jauh lokasi ujiannya. Tapi kita berhasil capai lokasi itu. Ketika udah nyampe kita langsung nyari lokal dimana Aldi ujian. Ga susah untuk nyari lokal dan tempat dududknya. Setelah ketemu, kita istirahat di bangku yang disediain di kapus itu (lokasi ujian Aldi adalah kampus). Ketika istirahat, Aldi memulai pembicaraan dengan memperlihatkan tugas gambarnya (seperti rancangan bangunan) yang katanya dapet nilai bagus dari dosennya. Walopun aku ga ngerti tentang tugas itu, aku aku bisa nilai, kalo kerjanya itu bagus dan pantas untuk dapat nilai yang bagus. Karna aku liat, kerjaannya rapi dan bersih (siapa dulu pacarnya).
Selesai mengobrak abrik tugasnya. Tiba tiba dia ngeluarin sebuah barang yang jujur aja aku ga nyangka dia bakal ngeluarin itu dari tas nya. Sepasang cincin couple yang selama ini aku inginkan buat kita bedua. Dengan polosnya dia megang cincin itu dengan tangannya dan ngasih liat itu ke aku. Aku ga bisa ngomong apa apa waktu itu, rasanya bibir ku membeku, karna jujur aja, aku seneng banget. Ini yang aku mau selama ini dan akhirnya aku dapet dari dia. Walaupun carania ini sama sekali ga romantis, tapi aku seneng banget. Dengan ngingat moment saat itu, aku jadi sedih, karna dia emang niat banget ngelakuin dan Menuhin apa aja yang aku mau.
Di kampus yang sepi itu, kita habiskan sore dengan tawa yang girang satu sama lain. Dan akhirnya, kita putuskan untuk pura puranya aku belum tau tentang cincin ini dan Aldi akan ngasih cincin ini saat perayaan 2nd Annive (baca ceritaku,setelah ini). Seneng deh.

2ND ANNYVERSARY
Akhirnya kita udah 2 tahun. Dan sekarang, posisinya aku baru selese UN. Jadi lumayan plong buat mikirin rencana perayaan annyv ini. Kalo dipikir pikir, aku bisa ngerayain peringatan ini bedua dengan dia di Padang. Karna kan aku juga ini periode bimbel di Padang, dan aku ngekost! Itu artinya aku bisa ketemu sama dia kapan aja tanpa takut ketauan sama keluargaku (tenang aja, aku ga akan lupa norma kok).
Untuk masalah kado, aku udah nyiapin kado buat dia. Udah dari lama juga aku mikirin ini, nabungnya juga udah lama, dan aku yakin juga kalo kado dari aku ini unik dan langka banget, serta jarang kepikiran sama pasangan lain. Aku yakin juga dia bakalan suka.
Singkat cerita, aku udah menjalani kehidupan ngekost di Padang, bareng temen temenku dan aku juga bimbel di sana. Pikiranku banyak terfokus disana dan aku juga serius dalam mengikuti bimbel ini, karna ini menyangkut masa depanku. Kita pun mutusin buat ngadain acaranya setelah aku selese Ujian SNMPTN, karna takut ganggu konsentrasiku.
Dan dihari kedua ujian SNMPTN, kita langsung janjian di tempat makan yang biasa kita datangi buat pacaran. Disana kita udah bawa kado masing masing. Setelah duduk kita pesen makanan. Karna kali ini Aldi yang bayarin, aku nekat mau mesen banyak (dia tau kalo aku makannya banyak, jadi ga masalah). Tukeran kadonya pun dilakukan setelah kita semua selese makan.
Jeng jeng jeng! Kita udah selese makan. Saat saat yang ditunggu udah tiba. Aldi nyerahin kado yang dikantongi ke aku dan aku juga ngasih kadoku ke dia. Oiya, sebelumnya aku minta maap dulu ke dia, karna kado dari aku sedikit cacat. Tapi dia bilang, ya ga masalah, yang penting itu kadonya dari aku. Setelah kadonya di serahin, sesuai itungan aba aba, kita pun ngebuka kado masing masing. Ternyata aku dapet sepasang cincin dari Aldi. Sepasang cincin couple. 1 buat aku dan lainnya buat Aldi. Aku seneng lah! Karna ini yang aku mau. Jadi kita beneran terikat (hehehe, sok sokan puitis). Tapi jujur aja aku udah ga kaget sih, karna dia udah ngasih liat aku itu sebelumnya (baca cerita sebelumnya).
Sepasang cincin couple hadiah 2nd annive dari Aldi J


Sekarang giliran kado ku. Aldi tipekal yang ga bisa nyampein ekspresinya. Jadi walopun dia seneeeeng banget, ya ekspresinya tetep seneng (ga pake e yang banyak dan ga pake banget).
Aku ngasih dia baju bola (MU). Tapi ini bukan sembarangan baju bola. Ini baju bola couple. Jadi bajunya itu ada dua, satu buat aku, satu lagi buat dia. Naah, dibagian belakang baju bola biasanyakan nomer punggung dan nama pemain bolanya. Nah kali ini aku buat, tanggal jadian dan bulan jadian kita di baju bola nya plus nama kita bedua dia masing masing bajunya. Biar ga pusing mikirinnya, nih aku kasi liat bajunya.
Baju couple hadiah 2nd annive dari aku J


Gimana? Bagus kan? Unikkan? Beda dari yang lainkan? Iya dong, aku gitu lho yang mikir . hehehe. Baju ini paling sering aku pake kalo aku ke kampus. Selain banyak yang suka sama MU, dengan baju ini aku ngerasa Aldi selalu ada deket aku.

AKHIRNYA LDR-AN
Bulan Juli lalu (2012) mas Wigig, sepupuku menikah di Jogja. Dan aku ikut kesana karna aku diundang dan aku dibeliin tiket. Rencananya, nanti ketika di Jogja, aku juga langsung mau daftar di kmpus MMTC, kampus broadcast (kampus impianku sejak lama). Aku akan kuliah disini kalo kalo aku ga lulus jalur SNMPTN.
Singkat cerita, setelah masku menikah (7 Juli), malamnya aku ngecek hasil ujian SNMPTNku. Sesuai dugaan, aku ga lulus. Amat sangat kecewa dengan panitia ujiannya itu (pasti bertanya tanya akan pernyataanku barusan, ceritanya panjang, kalo ada kesempatan akan aku ceritakan nanti).
Akhir cerita, aku kuliah di Jogja di kampus MMTC (aku ga jadi ambil di POLTEKNIK, karna berbagai alasan). Berita buruk kedua, ternyata Aldi juga ga lulus di ITB. Mungkin memeng nasibnya sudah harus di UNAND dan akan mendapat nilai terbaik terus, amin. Itu artinya kita makin terpisah. Dan ini ga main main, yang misahin itu lautan, Gan! Kita pacaran antar pulau! Seberapa jauh ini! Ini ga hanya soal jarak! Ini juga tentang adat, budaya dan bahasa yang memisahkan! Oh God! Apakah aku sanggup akan selalu seperti ini dengan Aldi? Sejak SMA kita udah dipisahkan dengan cara seperti itu, dan bahkan sekarang di saat aku udah kuliah, disaat aku udah diijini pacaran, aku masih harus dipisahkan dengan dia? Apakah ini cukup adil buat aku dan dia Tuhaaan? Lebay, tapi ini kenyataan.

JENUH
Semenjak aku udah di jogja, aku ga pernah lagi pulng ke Sumatra. Lebaran tahun kemaren pun aku laksanakan juga di Jakarta. Jadi kalo diitung itung aku udah ga di Sumatra sejak 6 bulan yang lalu (sekarang Januari 2013). Selama itu juga lah aku ga pernah lagi ketemu sama pacarku (dulu). Untuk bulan bulan prtama itu ga masalah buatku. Siapapun yang nanya tentang pacarku, aku selalu bangga nyeritainnya, di kampus dan dimana pun aku berada.
Sekarang aku udah mulai kuliah, yang notabene orang orangnya beda banget sama di Padang. Segalanya! Mulai dari cara jalan, cara ngomong, tingkah laku, sampai cara pacarannya. Ini dia yang aku kurang sreek. Dimana mana aku liat temen temenku pada pacaran semua. Bahkan mereka pun ga segan untuk menunjukan kemesraan mereka di depan umum. Ini membuatku jengkel dan geli melihat tingkah laku mereka.
Kemana mana selalu berdua, makan berdua, ke kampus berdua, pulang juga barengan, bahkan salah satu dari mereka mau ke kamar mandi aja, pasti salah satunya nganterin sampe depan pintu toiletnya. Uuggh! Engilani banget gethoo.
Dibilang cemburu, aku emang cemburu sama mereka, bukan karna mereka bisa nunjukin kemesraan didepan umumnya, tapi karna aku ga bisa pacaran seperti pacaran anak muda normal lainnya. Aku harus pacaran jarak jauh gini. Yang mana dari dulu aku jalani seperti ini. Aku muak! Aku ga bisa jalan bareng sama pacarku sendiri dengan normal. Dari dulu itu hanya bisa sembunyi sembunyi. Dan itu ga enak sama sekali. Aku bosan dengan hubungan yang keagini! Aku jenuh pacaran jarak jauh gini! LDR ini sama sekali ga enak dan ga gampang untuk ngejalaninya!
Seperti biasa, setiap aku marah, ujung ujungnya aku seperti ngelampiaskannya ke Aldi. Padahal dia ga tau apa apa dan ga ngerti apa apa tentang ini. Kenapa gampang bagi aku untuk ngelakuin hal ini! Emosiku ga kekontrol. Aku marah marah sama dia tanpa alasan yang jelas, aku jutek tiap balas smsnya dia. Ketika dia nelp, aku malah males banget buat ngangkat telp dia dan ketika aku angkat aku marah marah dan bilang ke dia buat ga usah nelp dulu. Bisa ditebak banget, dia manut dan ngelakuin apa yang aku minta (Tuhan!! Dimana aku akan dapat cowo sebaik dan se care ini lagi, Tuhan?)

BREAK UP! *Part2
Seandainya aja Aldi itu ada disini dan aku bisa sama sama dia sekarang, dan pacaran seperti orang orang normal lainnya, pikiran jorok ini ga akan aku biarkan selalu menghantuiku. Otak dan hatiku selalu berkata untuk mutusin Aldi, cowo sebaik itu bakal aku sia siain? Tuhan, apakah ini benar? Apakah aku mampu untuk ngelakuin ini? Apa aku kuat dan sanggup?
Sebelum aku ngelakuin ini aku sempat konsul sama temen temenku tentang masalah ku ini. Dan 100% mereka ngelarang aku untuk putusin Aldi. “Dimana lagi lu bakal nemuin cowo se perfect cowo yang udah lu certain ke gw ha!? Lu mau nyari di Jogja? Gw jamin ga bakal ada yang kea gitu! Semua cowo disini tu sama aja. Pacaran cuma buat napsu doang! Ga ada cowo baik baik disini yang ga ngerokok. Semua ngerokok! Ga ada juga cowo yang semanut itu ke pacarnya. Ga ada cowo pinter yang mau pacaaran jarak jauh gitu disini, Yor! Manut, care, sayang, cinta lagi sama elu, baik, dan yang paling cerdas, mau nungguin lu balik dari sini, dia setia nungguin elu balik, Yor!! Udah gitu, teknik sipil pula! IP nya tinggi mulu lagi! Mau lu cari dimana cowo yang keagitu ha!? Kalo gue jadi elu, gue bakal bersyukur banget dapet cowo kea gitu. Sumpah dah, ga bakal gue sia siain.”
Semua pada bilang gitu.
Semua yang mereka katain, ga mampu ngalahin rasa ingin putus yang ada di otakku. Aku bener bener mau putus. Aku ga mampu lagi nahan rasa ini. Dengan gampangnya aku rencanain buat nelp dia besoknya (Jumat, 12 Okt 2012), pulang kuliah, tapi setelah selese solat jumat untuk daerah sumbar.
Waktunya pun tiba, aku langsung nelp dia. Sebelumnya aku doa dulu semoga ini yang terbaik untukku dan dia, Tuhan.
Ternyata perkiraan ku salah, dia belum selese solat Jumat. Jadi aku putuskan untuk nelp dia lagi setelah dia bener bener selese solat.
Setelah itu, aku telp dia lagi. Dia udah selese solat Jumat. Sebelumnya aku tanya kabar dan kuliah nya. Santai banget dia ngejawabnya. Seolah dia ga tau apa yang akan terjadi nanti. Rasanya aku ga tega buat ngomongin ini.
“Bang, aku rasa kalo kita putus, bakal lebih baik”
“……….”
“Bang…”
Telp pun dimatiin sama dia. Ketika aku nelp balik, dia ga ngangkat telp nya. Aku telpon lagi Hpnya udah ga aktif. Beberapa saat kemudia, ada sms masuk dari dia. Dia bilang, maaf ya, sekarang aku ga bisa ngomong sama kamu, aku belum sanggup, aku blom siap.
Aku coba telp Alva. Dan aku certain apa yang barusan aku lakukan. Dia marah marah sama aku! Dan maki maki aku. Dia bilang kalo aku bego banget karna udah nutusin dia. Tapi seperti biasanya dia bilang, ”kalo gitu terserah kamu aja. Itu hak kamu dan itu keputusan kamu, tapi aku tetep nyayangi kalo kamu ampe mutusin dia.”
Ga tau kenapa apapun yang dikatain temen dan sahabatku, itu ga ada yang ngaruh sama aku. Pikiranku udah mentok kepengen putus denagn dia.
Malamnya, aku coba buat nelpon dia lagi. Diangkat! Setelah itu aku langsung to the poin sama dia.
“Hallo bang..”
“Yy”
“Kok tadi langgsung dimatiin?”
“…”
“Bang..?”
“Apaa!?”
“Aku mau ngelanjutin yang aku bilang tadi”
“………”
“Mungkin kita emang harus putus, kamu terlalu baik buat aku. Dan aku sadar kalo aku emang ga pantas untuk kamu. Kamu terlalu baik sama aku sehingga aku merasa aku ga pantas buat menerima semua kebaikanmu. Aku rasa ini yang terbaik. Dan aku yakin kamu akan nemuin cewe yang jauh lebih baik ketimbang aku yang ga ada apa apanya ini. “
“Ra!!!!”
“Aku ga pantas buat dapetin cowo yang sebaik kamu bang. Aku yakin pasti banyak cewe lain yang lebih baik dan mau pastinya nerima kamu dan semua kebaikan mu. “
“Raaa!!!!”
“Aku tau, kali ini aku terlalu jahat untuk kamu. Aku juga tau pasti kamu bakal benci banget sama aku. Jujur aja aku takut dengan hubungan ini. Aku ga suka dengan hubungan yang jauh ini. Aku takut dan ga mau nyakitin kamu disana.”
“Tapi aku udah janji bakal bisa nunggu kamu disini sampai kamu bisa balik lagi kesini, Ra!”
“Ga bang! Itu terlalu lama, dan aku yakin,selama itu aku bakal bisa nyakitin kamu, baik itu sengaja ato ngga! Dan aku ga mau nyakitin kamu yang udah terlalu baik sama aku dan setia nungguin aku. Aku ga tega untuk nyakitin kamu. “
“………”
“Bang, maapin aku, aku tau pasti kamu marah dan kesel banget sama aku. Tapi ini udah jadi keputusan aku. Dan aku harap kamu bisa nerima ini. Makasih ya atas semuanya, atas kebaikanmu. Aku sayang kamu. Assalamualaikum. “
“………………” *telp mati
Ketika telp ini mati, dadaku terasa sesak dan aku ga nahan kepengen cerita. Aku ga tau mau cerita sama siapa, dan orang terdekatku saat itu adalah Yogi, sepupuku. Dengan terpaksa aku cerita ke dia tentang yang barusan aku lakuin sama pacarku *mantan (Yogi udah tau banyak tentang Aldi, karna sejak lama aku udah cerita ke dia tentang Aldi).
“Gi! Gue mau curhat!”
“He? Apa? Curhat apa?”
Curhat tentang Aldi.”
“Ya udah curhat aja.”
“Tapi lu dengerin dong jangan main pes aja! Liat ke gue!”
“Iya gue main sambi dengerin elu kok, lanjut aja.”
“Ga mau, lu liat gue dulu.”
“Adduuuuh! Ya udah yaudah, apa?”
“Tapi lu janji ga ngetawain gue!”
“Iya!”
“Gue udah mutusin Aldi…. Duh Gi, gue mau nangis niiih!”
“Ha? Lu mutusin dia??”
“Iya! Gi, gw mau nangis, lu jangan ngetawain gue yaa.”
“Yaudah yaudah, lu nangis aja, santai aja” *Sambii senyum.
“Tukan lu malah senyum senyum ngeliat gue nangis.”
“Ga kok, lucu aja sih lu, udah pacaran 2 ½ taun malah diputusin, trus lu yang mutusin malah elu yang nangis. Malu dong.”
“Ihhh! Elu mah malah ngatain gue! Ini serius ni!”
“Iya iya, trus elu kenapa mutusin dia sih? Kan lu kate dia baik noh, kenapa diputusin?”
“Gue ga sanggup LDR terus terusan, Gi. Sejak gue SMA, kita cuma bisa pacaran sembunyi sembunyi. Ga bisa pacaran kea orang normal lainnya. Gue bosen, Gi! Gue muak sama semua orang disini yang selalu bikin gue iri ngeliat mereka pacaran. Mereka seolah dengan sengaja bikin gue iri dengan ngumbar ngumbar kemesraan keagitu. Seolah mereka ngetawain gue, ‘mana pacar lu? Punya pacar ga sih? Kasian banget sih lu’. Gitu, Gi. Gue sebeeel.” *ngomong sambil isak isakan
“Trus dianya sendiri gimana?”
“Sependengaran gue sih, tadi dia juga nangis kedengerannya. Dan dia ga mau juga kalo kita putus. Dia sempat mau nolak, tapi gue tetep ga mau, Gi. Gimana dong, Gi?”
“Ya udah berarti elu udah putus.”
“Tapi gue masih sayang sama dia, Gi! Gimana dong.”
“Ya mau gimana? Elu udah mutusin dia, elu ga mau LDR. Padahal dia sendiri mau nungguin elu balik kan? Elu sih. Ga mau nahan dan ga mau juga nyoba setia kea dia. “
“Hiks hiks, lu kenapa sih? Jadi sewot ke gue. Belain gue kek sekali kali.”
“Trus gue mau belain apa? Orang elu yang mulai duluan kok. Ya gue gimana mau ngibur elu. Gue saranin nyari cowo lain, tadi lu bilang lu masih sayang sama mantan lu. Trus gue musti gimana lagi?“
“Gataauu..”
“Yaudah deh, lu nangis aja yang puas. Nangis bisa ngurangi rasa sedih lu kok, bisa ngebantu lu cepet tidur juga. Biar relax. Da ya, gue main dulu. Ok. Selamat nangis sodaraku.“
”Iissh!”
Akhirnya aku mutusin untuk nangis dan ngurung diri di kamar. Aku nangis sepuasnya sampai aku tertidur. Sesuai yang dibilangin Yogi, nangis bisa ngurangi rasa sedihku dan buat aku sedikit lebih lega, karna sesaat aku lupa akan masalahku.
Aku sendiri juga heran, kenapa aku juga  bisa ikutan nangis, padahal ini adalah keputusanku dan aku yang mau akan hal ini. Hhm kalo kata temenku, mungkin kamu juga sebenrnya masih cinta banget sama dia, makanya dilubuk hatiku yang paling dalam, ada rasa yang nolak akan keputusan ini. Dan respon yang diberikannya buat aku adalah nangis ini. Mungkin.

GA ADA KOMUNIKASI
Beberapa hari setelah tagal 12 Oktober itu, HPku sepi banget. Ga ada sms ato pun misscal yang masuk ke hpku. Ada yang beda rasanya. Biasanya tiap kali aku liat hp, pasti ada aja yang masuk ke hpku, dan pastinya dari Aldi. Sekarang benar benar ga ada. Aku sendiri cukup canggung dengan suasana baru ini. Tapi, mungkin ini hanya masalah waktu. Lambat laun aku akan mulai terbiasa akan suasana yang seperti ini.
Sampai beberapa minggu setelah kejadian itu, aku mulai terkaget kaget, karna Aldi mulai nge-sms aku lagi. Namun isi smsnya itu hanya memanggil nama ku “Ra”. Dan sms ini sering sekali masuk ke HPku. Aku sendiri takut, kalo kalo dia minta balikan. Aku masih belum siap untuk berhubungan jarak jauh lagi. Maka dari itu, aku hanya mengabaikan sms sms itu.
Terkadang dia juga nge-sms aku, dengan menanyakan bagaimana kabarku, atau menanyakan aku tentang kakiku yang terluka karna kena knalpot panas (dia tahu dari status FBku), menyemangatiku ketika aku akan UAS dan lainnya. Dalam hal ini aku membalas smsnya. Dan anehnya dia selalu menggantung setiap sms balasanku. Maksudnya dia ga lagi balas smsku ketika aku udah nungguin balasan sms nya. Ini benar benar menyebalkan.

AKU CEMBURU
Jujur aja, sejak aku disini ga sedikit cowo yang ngedekatin aku (demi apapun juga, aku ga niat sombong). Ga temen seangkatan, kakak tingkat, bahkan temen yang di Padang pun masih ada yang berusaha deketin aku.
Aku selalu opening kepada siapapun yang mau dekat denganku. tapi ga tau kenapa, ada saja yang aku tidak suka dari mereka. Ada yang bego bahasa inggris (sampai kalimat dasar pun ga tau), ada yang bau badan, ada yang matre, ada yang kekanak kanakan, ada yang ngambekan, ada yang terlalu pendek untuk ukuran cowo dan lain sebagainya. Aku sadar akan istilah ‘ga ada manusia yang sempurna’. Tapi rasanya aku bener bener ga bisa untuk menerima mereka semua. rasanya otakku yang masih bekerja normal menolak untuk menerima mereka semua.
Tapi disisi lain aku berpikir, mungkin aku ga bisa nerima mereka karna aku udah terbiasa dengan Aldi yang hampir sempurna. Aku terbiasa dengan cowo yang baik, yang setia, selalu ngalah, ga matre, yang selalu nurut ke aku, yang lumayan lebih tinggi dari aku, pinter, baik, ga BB, dan lain sebagainya. Makanya aku ga bisa nerima mereka dengan kekurangan itu. Aku udah dimanja dengan ‘fasilitas’ yang diberikan oleh Aldi.
Hingga akhirnya aku bosan dengan semua cowo yang deketin aku. Bosen dengan sikap mereka yang aku ga suka. Sampai akhirnya aku ngelanggar prinsip yang aku bikin sendiri. Yaitu buka FB mantanku tanpa seijin dia (jujur aja aku malu akan ini karna ini bukan hal yang aku suka, sementara aku sendiri ngelarang Aldi untuk buka FB ku tanpa seijinku). Disana ga banyak yang aku periksa, cuma sebatas chat chat annya dia aja. 90% aku kenal dan tau dengan mereka yang diajakin chat sama Aldi, jadi aku ga terlalu mau tau apa yang mereka bicarain. Tapi dadaku mendadak sesek banget liat ada 1 cewe yang chat sama dia. Aku putuskan untuk ngebaca chat mereka.
Setelah baca chat itu, aku nyimpulin kalo Aldi itu suka sama cewe itu! Aku ga tau kenapa, aku ga suka akan itu, dan ga tau kenapa rasanya dada ku makin makin makin sesek. Jantungku debarnya makin kenceng. Aku ga suka sama cewe itu (padahal dia ga ngapa ngapain).
Di chat itu, seolah Aldi berusaha ngedeketin itu cewe, salah satu caranya dia gajakin cewe itu makan. Berdua! Di mall pula! Dan yang bayarin Aldi!! Pake duit beasiswanya dia!!! Dan pake motor Aldi!! Jujur aja aku kesel! Aku ga suka! Ini emang haknya Aldi untuk ngedeketin siapa aja setelah putus dari aku, tapi aku ga suka, seolah aku ga terima kalo dia deket sama cewe lain.
Rasanya saat itu aku mau teriak sekuat kuatnya, sebagai respon otakku yang ga terima akan kenyataan ini.

SEPERTI PACARAN
Aku tersiksa dengan rasa cemburu yang ga karuan ini. Apa sih ini! Hak dia lah mau deket sama siapa aja yang dia suka. Sulit rasanya ngilangin pikiran pikiran jorok yang selalu muter muter di kepala ini. Otakku  buntu! Rasanya aku pengen nelp dia dan minta dia supaya ngejauhi tu cewe! AAArRrGggHh! STOP STUPID THINK!
Syukurnya, Beberapa hari setelah itu, aku mulai komunikasi sama dia (aku lupa apa awalnya kita bisa smsan lagi dan siapa yang mulai ngesms).
Aku mulai ngedekatin diri lagi sama dia. Aku mulai becanda candaan lagi sama dia. Syukurnya dia ngerespon dan ga terlalu ngejauh dari aku.
Saat smsan, kita sedikit demi sediit mulai ngebahas apa yang selama ini terjadi dengan hubungan kita. Alasan aku sebenernya minta putus dan sebagainya. Saat itu kita juga nyatain bahwasannya kita masih saling sayang dan sebenrnya ga mau dipisahin sama stupid LDR ini. Ga tau kenapa aku seneng banget dengan suasa baru ini, dimana aku mulai akrab lagi sama dia. Dia selalu nyemangati aku buat UAS (hari hari UAS), ngingetin aku buat belajar dan lainnya.
Di karenakan aku ga bisa mendem yang ngeganjel pikiranku, sedikit demi sedikit aku bilang ke dia kalo aku kemaren ngebaca semua chat dia sama cewe itu. Kurang lebih isi smsannya seperti ini.
“Bang…”
“Apa, Ra?”
“Ada yang mau aku bilangin, bang.”
“Apa?”
“Tapi janji jagan marah, ya.”
“Iyaa, apa?”
“Maap banget, kemaren aku buka FB kamu, tanpa ijin kamu terlebih dahulu dan baca semua chat kamu dengan ***k* ***vi***k*.  maap banget bang, aku malu banget, karna secara ga langsung aku udah langgar aturanku sendiri, maap yaa, plis maap.”
“Oh, iya gpp”
“Lho?kok ga marah sih, bang?”
“Marah? kenapa harus marah? kan yang buka kamu.”
“Lah, harus marah dong, biasanya juga aku marah kalo kamu yang buka FBku tanpa ijin. Marah dong bang, jangan gampang aja maapin aku.”
“Udahlah, gpp”
“Yaah, yauda deh, tapi aku mau nanya deh bang.”
“Nanya apa, Ra?”
“Kamu suka ya sama ***** itu?”
“HHmm, gimana ya, dibilang suka ya gimana ya, aku ga tau, tapi di kampus temen cewe yang paling deket sama aku ya dia, gitu juga dia, temen cowo nya yang paling deket sama dia ya aku.“
“Ooh.”
“Kok Cuma oh?”
“Gpp, bagus dong, abang udah bisa lupain aku.”
“Jadi menerut kamu aku lebih milih dia dari pada kamu?”
“Ya kalo masalah pilihan, itu terserah kamu, bang. Kamukan cuma temenan sama dia, ya udah gapapa toh. Kan cuma temen, aku ga ada hak buat ngatur kamu buat berteman sama siapapun.“
“Kok kamu gitu sih? Kamu ga cemburu? Saat ini seharusnya kamu ngeyakinin aku supaya aku bisa deket lagi sama kamu. Dan kita bisa barengan lagi. Kamu yakin ga sama aku?”
….
Dan setelah itu kita hanya bisa nunggu waktu, agar bisa ngeyakini diri masing masing akan pilihan kita, karna saat ini hal yang dulu misahin kita, masih ada di depan mata dan itu masanya masih lama banget. Ga tau kapan jarak itu akan hilang dan kita bisa bersama.
Selain chat bareng cewe itu, aku juga baca chat dia dengan temen 1 SMA dia (aku kenal dengan anak itu). Di chat itu dia (temen Aldi) ngejodo jodohin Aldi dengan cewe itu. Tapi Aldi rada ga seneng dengan itu dan ngindar dari pembicaraan itu.
Karna hal yang sama dengan diatas (penasaran), aku tanya lagi ke dia lewat sms.
“Bang, aku mau nanya lagi, tapi sebelumnya aku minta maap lagi ya.”
“Nanya apa, Ra? Maap apa, Ra?”
“Maap karna aku baca chatan kamu dan aku mau nanya, temen temen kamu siapa aja yang tau kalo kita udah ga pacaran?”
“Cuma si Romel, itu pun dia malah ngiranya kita putus sejak aku kuliah, kenpa, Ra?”
“Ohh, gapapa, aku kemaren tu juga baca chatan kamu sama bang **n*. aku kira dia tau kala kita putus, dia ngomongin si ****a kan”
“Asik ada yang cemburu”
“Ga kok, ga cemburu, kan abang sama dia cuma temenan aja, ngapain cemburu”
“Duuh! Kok kamu ga cemburu sih? Kalo  aku jadi kamu, aku pasti cemburu dan marah.”
“Ya udah sih, gamasalah, kan kamu juga cuma temenan to. Lagiankan mereka juga ga tau kalo kita pacaran. Soalnya juga hubungan kita ga di publish, cotohnya aja bang Romel ngira kita udah putus sejak lama. Benerkan?”
“Ya deh, eh, berarti kamu ngangap kita udah pacaran lagi ya? Hhm, tapi tar dulu deh, aku mau nembak kamu lagi secara langsung kalo kamu udah nyampe sini, janji ya bakal pulang”

“Insya Allah aku pulang. Hhm, ngomong ngomong kalo aku pulang apa yang mau kamu lakuin ke aku?”

“Hhm, apa ya? Aku bakal meluk kamu, kenceng banget! Dan ga akan aku lepasin”
“Oalaaah, sesek dong haha, berarti ga bisa balik lagi ke Jogja haha.”
“Biarin, supaya kamu selalu deket aku. Kalo kamu apa yang mau kamu lakuin kalo pulang?”
“Hhm, apa ya? Aku mau ketemu sama seluruh keluargaku di Pariaman, Bukittinggi, Pekan Baru, tapi aku mau ke Pariaman dulu, ketemua orang orang disana, ke SMA 1, trus ngeliat tulisan yang kita tulis di tembok sekolah (tulisan 24-04-2010~boombink, di tulis di tiang sekolah tepat disamping aku nungguin Aldi, waktu dia mau nembak aku dan aku nerima dia kita tulis sebelum Aldi ninggalin SMA 1), ketemu Neneng sama Alva dan temen lainnya. Jalan jalan sore, ke Pantainya. Jogging, dan kalo bisa dan kalo boleh, aku mau ketemu sama cowo paling oon yang sekarang kuliah di tekn Sipil Unand.”
“Haha, boleeh.”
“Tar kalo ketemu  aku diajakin jalan jalan kek sama motor nya.”
"Haha, boleh boleh, tapi aku ga tau sih tempat jalan yang bagus."
“Yaaaah, percuma aja dong punya motor tapi ga tau tempat yang bagus bagus, Tanya Tanya ke temen temen aja. Mulai sekarang, coba coba tanya tempat yang bagus, jadi tar ga bingung lagi waktu boncengin aku. Hahahahaha.”
“Ok siap!”
“Eh, 1 lagi, kalo bisa, tar waktu aku libur semester, trus kamu udah mulai kuliah, aku mau dong ikutan kuliah bareng kamu. Boleh ya.”
“Hahaha, mau ngapain kamu di kelas aku?”
“Ya ga ngapa ngapain sih, Cuma mau ngerasain aja gimana sekelas sama kamu dan pengen tau cara belajar anak tekn itu kea gimana. Hehe.”
“Ohh, boleh. “
“Tapi nanti aku duduknya deket kamu ya.”
“Gimana ya, biasanya kalo dikelas itu yang cewe ya duduknya sama cewe, duduknya berkelompok gitu, gitu juga kalo cowo.“
“Oh, yaudah gampang, tar aku duduknya di kelompok cewe yang paling ujung, kamu juga, tar duduknya di kelompok cowo yang paling ujung. Ok.”
“Haha, ok, tapi kenapa musti deket aku sih?”
“Ya biar tar kalo dosennya nanya nanya aku, aku bisa nyolek kamu trus kamu yang ngasih jawabannya ke aku, hehe.“
“Hahaha, ada ada aja kamu mah. Tapi sama aja sih kalo belajar teori, biasa aja, sama kea kelas kelas lain. kalo maucoba kelas tekn yang sebenrnya, itu kamu musti ikutan prakteknya. Haha.”
“Oh! Ok, aku ikutan praktek bareng kamu ajaaa.”
“Yeee! Ga bisa lah, kan kamu ga punya baju prakteknya.“
“Yaaaaah kecewa.”
“Sabar ya.”
Banyak banget sms lainnya yang selalu bikin aku terpana. Ga tau kenapa aku betah banget smsan lagi sama dia dan gitu juga dia. Hampir tiap permulaan sms, dia mulu yang sms aku duluan, aku seneng dengan suasana baru ini. Hati, otak dan pikiran ku berasa fresh dan seluruh yang ada di dalam diriku itu semangat banget untuk ngejalani hari hari ini. Mungkin bagi yang baca, yang barusan kedengeran alay dan lebay banget, tapi ini lah yang aku rasain saat itu. Dan aku ga mau part of my life ini hilang lagi dari hidup ku.

LOST CONTACT
Secara garis besar, hubungan kita udah kea orang pacaran lagi. Cuma status aja yang belom diperbaiki. Aku sama dia udah kea orang pacaran lagi dan kita sama sama ngejaga hubungan yang baik ini.
Malam itu, setelah pulang kerja, aku ga langsung pulang. Aku ke kosan temenku yang deket kampus buat ngejemput laptop dan barang ku lainnya yang tadi aku titipin di kamar mereka. Kebetulan kita semua laper, jadi kita sekalian keluar nyari makan. Waktu makan, tiba tiba kakakku nelp dan  bilang kalo FB nya dibajak sama orang yang ga dikenal dan FB nya ga bisa dibuka. Dia minta tolong aku buat bikini email dan FB baru. Pokoknya dia maksa banget musti malem ini dan keanya dia ga mikir betapa capeknya aku malem itu.
Aku meng-iya-kan permintaan dia dan akhirnya sehabis makan, aku dan temen temenku ke kampus buat wifian dan bantuin aku buat bikin FB baru kakakku.
Singkat cerita aku keasyikan wifian malam itu dengan temen temenku.
Aldi tau kalo aku ke kampus malem malem. Dia ga suka, dan nyuruh aku buat cepet cepet nyelesein permintaan kakakku dan langsung pulang. Wajar aja, soalnya udah malem banget jam segitu masih di kampus. Aku keasyikan wifian. Akhirnya aku bajak FB nya dia dan bikin status yang ga mungkin banget seorang Aldi bikin status itu.
Aku bilangin ke dia kalo aku bikin status di FB dia. Awalnya responya biasa aja, cuma nge sms ketawa aja. Trus aku balik nanya, “gapapakan aku bikin stutus itu?”. Ga taunya dia balas smsku dan bilang ini, “Hhm gimana ya, keanya ga usah dulu deh bikin status keagitu, Ra.”
Aku langsung ngambek karana dia bales smsku keagitu. Itu kan berarti dia belum siap untuk orang orang termasuk temen temennya tau tentang aku dan dia (sayangnya aku lupa status yang aku buat waktu itu, pokonya itu status tentang kita dan bilangin kalo kita itu deket dan bakal barengan lagi~dalam bahasa Inggris).
Aku balas smsnya gini, “yaudah aku hapus statusnya.” Dan tanggapannya itu tetep datar, dan dia malah balik buat nyuruh aku buru buru pulang. Karna aku masih nagmbek dan BT sama dia, aku makin males pulang dan suassana hatiku mendadak berubah. Aku malah mikir, apa dia takut ketauan sama si ***k* kalo dia ada hubungan sama aku? Apa segitu berhargnya cewe itu sampai sampai dia ga mau cewe itu terluka karna tau akan status yang aku buat ini.
Gataulah, pokoknya malam itu aku BT banget sama dia dan aku ngambek sama dia. Dan keanya dia juga ga peduli sama keadaan aku yang udah ngambek ini. Dia tetep aja ngebahas tentang kapan aku mau pulang dan sampai di rumah. Dia ga kawatir apa sama perasaan aku yang lagi cemburu banget?
Paginya, aku nekat sms dia. Tapi dia ga bales. Trus aku sms lagi, tapi tetep ga di bales. Aku nekat aja sms dia dan langsung tembak, “oh! Aku tau, kamu ga maukan si ***k* itu tau kalo kamu ada hubungan sama aku, makanya kamu nyuruh aku buat ngapus status yang aku buat semalem. Bilang aja lah kalo kamu ga suka. Aku ngerti kok!”
Lamaaaa banget dia baru bals sms ku. Dan Cuma bilang, “maap, Ra, aku belom siap untuk semua ini. Maap ya”
Apa apaan sih ni? lebay banget smsnya. Aku ga ngerti sama jalan pikirannya sekarang. Firasatkku bilang, mungkin ada hal buruk yang akn terjadi. Dan aku ga mau hal buruk itu terjadi lagi. Untuk itu, kali ini aku ngalah dan coba untuk ngeluapain masalah ini. Jujur aja, rasanya berat banget ngelupain masalah yang belum selese gini. OK! Aku coba supaya aku ga nyesel lagi akan keputusanku.
Beberapa hari berikutnya aku coba sms dia seolah ga terjadi apa apa. Aku Tanya kabar dan lagi apa (kuno banget). And, do you know  what happen? Dia ga bales smsku! Apa apaan ini?
Dia baru bales smsku malemnya dan seperti biasa bilang maap, karna baru bales dan bilang kalo tadi itu dia pratikum dsb. Yaa, aku bisa terima takdirnya sebagai anak Tekn yang super sibuk dengan segala aktivitasnya.
Sedikit demi sedikit, komunikasi kita mulai memudar. Dia ga lagi sms aku duluan. Aku merasa ada yang aneh dan mengganjal disini. Tapi ga tau itu apa. Sesekali aku coba untuk mulai sms duluan, dan tetep aja ga dibales dan baru dibalesnya waktu udah malem dan isinya sama dengan sms sebelumnya. Aku coba ngerti kalo dia anak tekn, tapi ini ga pernah terjadi sebelmnya. Dulu, apapun yang terjadi, walopun dia sibuk, ga ada pulsa, batre abis, dan lain sebagainya, dia pasti usaha buat bales sms aku dan langsung bilang, “Ra, maap ya, aku lagi ….. jadi ga bisa sms dulu ya, nanti klao udah selesai, aku sms lagi.” Apaaaaapun keadaannya.,
Saat ini aku bahkan seperti ‘pengemis’ sms. Terkadang mikirin apa yang bakal bikin dia bales smsku dan kita bisa smsan lagi. Tapi sama aja. Aku udah ngelakuin itu, tapi dia tetepa aja ga ngebales smsku dan aku kembali sebel sama dia.
Sampai aku bener bener kebelet pengen nanya sesuatu sama dia (untuk keperluan blog ini). Aku sms dia dan dia ga bales smsku. Sebel banget, padahal ini tu bener bener penting. Aku sampai bela belain beli kartu baru yang sama operator denga dia (ini hal yang bener bener tabu buat aku, beli kartu baru supaya bisa telponan sama orang yang ‘bukan siapa siapa’ ku). Tapi tetep aja, dia ga ngangkat telponku.
Sebelnya lagi, dia malah non aktifin  HPnya. Jadi setalah panggilang pertama dianggurin sama dia, waktu aku panggil lagi, ternyata HP nya di matiin. Kesel ga tu? Dan bayangin aja, aku 2 kali digituin sama dia! Siapa yang ga kesel digituin! Akhirnya aku sebel dan sms dia, ini isinya (sms sudah di translet ke bahasa Indonesia yang baik dan benar)
“aseem!! Bang! Kamu ga usah GR banget sih! Aku nelp cuma karna ada yang mau aku tanyain aja! Kalo ini yang kamu mau, ya udah terserah kamu! Ra ga akan ngubungi abang lagi! 1 hal buat kamu! Kamu pengecut! Ga berani menghadapi apa yang seharusnya kamu hadapi! Untuk kamu ketahui, mulai malam ini, cincin dari kamu yang dari dulu aku pakai, udah aku lepasin, semoga kamu bahagia sama pacar baru kamu itu! Makasih untuk semuanya!”
Dan sejak saat itu, aku nepatin janjiku. Aku ga lagi ngubungi dia dan ga bakal buka FB dia lagi. Syukurnya sampai sekarang (24 feb 2013), aku bisa ngelaksanain janji ku dan aku cukup tegar dalam menghadapi ini. Kuatkan aku, Tuhan.

LAST GIFT
Saat ulang tahun dia yang kemaren (2012), aku udah ada rencana mau ngasih dia kado yang special (waktu itu aku belom putus). Menjelang ulang tahunnya, aku mikirin, apa kado yang pantas buat dia, tapi aku mau yang ada hubungannya dengan jurusan yang aku ambil saat ini. Setelah konsul sana sini, aku jadi dapet ide, dan aku mutusin buat bikin video stop motion.
Cukup banyak yang aku dan temen temenku lakuin supaya bisa nyelesein video ini tepat waktu. Untuk buat video ini, aku minjem kamera DSLR dan tripot ke temenku. Dalam bikin video ini, aku ga setengah setengah, mulai dari alat dan bahannya, aku beli sendiri pake uangku dan aku bikin semua propertinya sendiri. Capek dan mepet sih waktunya. Tapi malam ini (28 feb, 01.34) videonya selese. Alhamdulillah banget lah.
Menegnai pemberian terakhir ini, aku akan nyeritain apa apa aja yang aku kirimkan ke dia.
Cukup banyak barang yang aku kirim ke dia, aku sampai bikin 1 box khusus buat nempatin barang barang ini. 
Dalam kotak itu, ada sebuah surat. Hhm, agak melankolis sih, tapi cuma ini media yang bisa bantuin aku supaya bisa nyampein apa yang mau aku sampein ke dia. Isinya penjelasan tentang barang barang yang aku kirimin itu. Check this out !

27 Feb. 2013
23.11
Assalamualaikum, bang … J
Aku ga tau musti mulai dari mana. Yang jelas tulisan ini akan mewakili barang barang yang dibawain sama Alva.
Keanya bakal ada beberapa point disini yang mau aku omongin. Check this out! :P
1.     Pertama aku mau terima kasih banget, karna uddah mau nerima bingkisan ini. Jujur aja aku takut banget kamu ga mau nerima ini dan kamu tau? Aku udah mikir macem macem. Aku sempat mikir kamu nolak ini dari Alva, atau awalnya kamu terima, trus langsung kamu buang tanpa kamu liat dulu isinya, atau langsung kamu bakar! ‘bad dream L’. But, thank you so much that have accept this J
2.     Aku ga ngerti kenapa kamu ga mau lagi balas sms ku dang a mau ngangkat telp dari ku (bahkan non aktifin tlp waktu aku telp kamu lagi L), setelah kita sepakat buat baikan lagi. Kamu Cuma bilang kalo kamu ga siap buat ngomong sama aku. Emang aku mau ngapain sih? Sampai ga siap segala à mungkin kamu lagi sibuk banget ya, sampai sampai aku juga ga bisa/ga boleh nyita sedikit waktu kamu.
3.     Dalam kotak ini ada duit Rp. 100.000, 00 J, masih inget ga, kemaren waktu di Padang, aku minjem uang kamu, karna kak Anggia minta beliin KFC. Nah, kan duitnya belom aku balikin. Aku rasa, sekarang udah saatnya untuk ngebalikinnya (pake salleryku lho J). Walopun dulu kita sepakat buat ngelupain ini, tapi jujur aja, aku ga bisa bang. Plis, terma uang ini, jangan dibalikin ya J.
4.     Ada miniature Borobudur juga. Aku ga tau juga kenapa mau banget beliin kamu ini bang. Padahalkan Borobudur adanya di Magelang, bukan di Jogja. Tapi ya udalah, aku kepengen aja beliin kamu sesuatu yang aku anggap unik, menarik dan baru dalam hidup aku. Aku harap, suatu saat kita bisa kesini ya, kita bedua :D.
5.     Itu ada miniature lagi. Aku ga tau namanya apa. Aku ketemu itu di Malioboro. Unik sih, lucu, makanya aku beli. Semoga kamu suka ya. à kata temen ku, itu alat music tradisional Jawa, namanya Kecapi J.
6.     Itujuga ada CD bang. Mungkin yang ini agak cetar ya. Dari pada kamu kaget, mending aku certain dulu aja ya.
Di dalam CD itu ada video stop motion. Isinya tentang … apa ya? Pokoknya diadalamnya ada ucapan HBD buat kamu. Aku buat ini sebagai hadiah ulang tahun mu yang di tahun 2012 kemaren.
Aku seneng banget ngasih orang yang aku saying Aku seneng banget ngasih orang yang aku sayang, haia/hal hal yang unik dan ga biasa. Jadi semenjak kuliah di MMTC (hamper dekat dengan tanggal ulang tahun mu), aku udah mikir mikir, apa ya yang unik dan bagus buat di kasiin buat si Oon. Akhirnya dapet ide deh.
1 lagi, maap bangt ya, kalo kamu ga suka sama yang ada di video ini. Pra productionnya udah dikerjain sebelum kita putus dan udah di produksi sebagian. Jadi kalo ngulang dari awal, keanya bakal lebih lama lagi deh. Maap ya. Hhm, untuk CD ini, kalo kamu ga suka boleh kamu buang kok. Hhehehehe. But I still hope and wish you like it :’).
7.     Semoga kamu masih ingat dengan kotak hitam kecil ini. Maap banget, aku udah ngelanggar janji ku. Dulu aku udah janji dengan diriku sendiri, kalo aku ga akan ngelepasin cincin ini sampai kapanpun (bahkan setelah kita putus, aku tetap pakai cincin ini). Tapi malam itu, aku bener bener kesel sama kamu dan aku putusin buat ngelepasin cincin itu.
Aku kecewa ssama kamu. Dulu kamu nyuruh aku buat ngeyakinin kamu disaat aku belum bener bener yakin dengan kamu. Tapi setelah aku yakin dn aku coba buat ngeyakinin kamu, kamu malah menghilang gitu aja dan ninggalin aku tanpa alasan yang jelas.
Aku ga bisa megang/nyimpen cincin ini lagi, sampai kamu bener bener yakin dengan aku, dan kamu boleh masangin lagi cincin ini J.
Tapi kalo ga yakin yakin ya gapapa sih :P dilupain aja.
8.     Yang dipoint ini, ga ada di dalam kotak ini, adanya di blog ku, aku nulis dan udah di Post di blog ku. Isinya, tentang kamu, dari awal kita kenal sampai saat ini (yakali). Hhm kalo kamu ga suka, kamu boleh ga liat, tapi kalo kamu mau liat, aku kasi tau alamatnya nanti.
Oiya, tar kalo kamu liat jangan marah ya, aku nulisnya seinget yang mampu aku inget dan moga moga aja yang aku ingat itu bener :D. tau sendiri aku pelupa berat.
Keanya itu aja yang bisa aku kasi ke kamu saat ini. Aku tetap berhara kamu suka dan mau nyimpen semua ini. Tapi ya kalo ga mau ya gapapa. Terserah kamu, mau apa apain barang barang ini. Aku ga akan maksa kamu
Kapan kapan kalo aku liat barang yang bagus lagi, aku pasti inget kamu kok J.
The last one
Thanks and good bye
With love

Yorazainal
Blog: yoraharzaviona.blogspot.com

Itu lah isi dari surat ku yang lumayan melankolis.
Kisahku bersama Aldi sampai disini. Untuk saat ini belom ada kelanjutan atau kisah yang baru antara kita. Yah, karna itu, karna kita udah ga ada lagi komunikasi sama sekali. Aku hanya bisa berdoa dan berharap, semoga dia baik baik aja disana, dan jika baca blog ini, aku cuma mau bilang, “yang semangat yah, kuliahnya, biar bisa dapet IP tertinggi terus, Hhm, ga usah khawatirin aku, aku insya allah baik disini, dan saat ini aku berada dilingkungan yang tepat. Diantara keluaga dan teman teman yang menyayangiku. Semoga kamu seneng ya dengan hadiah yang aku kasih, dan semoga kamu bahagia disana dengan kehidupan baru mu. Aku sayang kamu".
Terakhir, dikesempatan ini aku mau ngucapin terima kasih banget yang gedddddeeeeeee banget buat Ditha dan Alfi yang udah ngelakuin banyak banget pengorbanan buat aku dalam pengerjaan video ini. Mulai dari begadang, bangun pagi pagi, aku atur atur, sampai keujanan buat nganter aku belajar bahasa isyarat, sampai nyemangati aku saat premire ku mendadak error. Love you girl.
Makasih juga buat Alva yang udah mau jadi ibu pos yang nganter titipanku buat Aldi. Kalo ga ada kamu, ga tau deh, kapan mau aku kasih ini kado. Buat Neneng juga, makasih udah selalu doain aku yaah.
salam   sayangs :*

yorazainal






Tidak ada komentar:

Posting Komentar