Aku tak tau harus memulai tulisan ini dari mana. Yang aku tau saat ini aku sedang menangisi aku dan keadaanku sendiri. Menangis di sudut ruangan dan memutuskan untuk membolos kuliah. Yang aku tau hanyalah aku ingin menulis apa yang selama ini aku lakukan dan rasakan setelah itu, setelah kita saling membenci.
aku sangat ingin lupa, lupa akan semua yang pernah ku lalui di dunia yang semu ini. lupa akan semua kenangan indah yang kau beri padaku, lupa akan hangatnya tiap pelukan yang kau tularkan padaku.
kau tau, betapa sulit usahaku untuk melupaknmu?
kau tau, berapa hari yang ku sia siakan hanya untuk memikirkan orang yang tak pernah mengenangku?
dan kau tau, betapa perihnya mata ini karna menangis memikirkan masa ini?
teruntuk bocah yang saat ini pura pura bodoh. mungkin agak berlebihan, namun ini lah yang ku alami. setiap malam dan pagi, setiap akan tidur dan bangun. yang selalu terbayang di kepala ku adalah kamu. iya kamu, yang selalu membisikan 'selamat tidur' dan juga menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat pagi pada ku.
cukup banyak waktu yang kita habiskan bersama. datang ke acara acara tahunan, makan di warung warung, berlibur ke tempat tempat yang indah, liburan yang penuh tawa, panas, dingin, jauh ataupun dekat. tertawa lepas dijalan, bernyanyi sekencang kencangnya di perempatan, menghabiskan waktu di pantai, menikmati indah nya sunset dan mengambil beberapa gambar di pulau kecil itu. melewati jalan jalan yang sangat sering kita lalui bersama.
tau kah kau betapa sulitnya aku untuk menjalani hari hariku tanpamu?
tau kah kau betapa sulitnya menolak ajakan teman untuk berlibur ke tempat yang sama seperti saat kau mengajakku berlibur?
tau kah kau betapa sesaknya ketika aku harus terpaksa makan di tempat yang sama namun bersama orang lain?
tau kah kau betapa sakitnya ketika aku mengenang kita yang saat itu bersenang senang dan sekarang hanya tinggal kenangan?
tau kah kau betapa merasa bersalahnya aku kepada lelaki yang sangat berjuang untuk mendapatkan sedikit saja perhatianku, untuk dapat membuatku melihat betapa tulusnya ia kepadaku, untuk menyadarkanku bahwa ada 'dia' yang siap membantuku untuk melupaknmu?
teruntuk bajingan yang mampu menyiksaku sampai seperti ini. perlakuanmu, sikapmu, karaktermu. hobimu, anganmu, kebohonganmu. sentuhanmu, pelukanmu, kecupanmu. semua itu mampu membuatku merasa seperti seorang putri. seorang putri yang walaupun tanpa mahkota dan tahta selalu merasa memiliki apa yang ia inginkan.
tau kah kau yang saat ini paling menyiksaku? kurang dari 2 minggu lagi adalah bulan suci. apa kau masih ingat apa saja yang kita lakukan bersama tahun lalu? tak pernah terbayang olehku, bagaimana aku bisa melewati bulan itu nanti, tanpamu.
dari beberapa pesan singkat yang kau kirimkan padaku, kau mengatakan bahwa kau telah memiliki perempuan lain yang sangat kau sukai. cantik, eksotis dan apalah itu yang kau katakan. apakah kau benar benar menyukainya? apakah kau lebih menyukainya dari pada (saat kau menyukai) aku? apakah kau mengatakan hal hal yang sama ketika kau bersamanya (dengan yang kau katakan padaku)? apakah bualan bualanmu masih sama? apakah kau memperlakukannya sama seperti dulu kau memperlakukanku? apa kau memutar lagu lagu yang sama ketika bersamanya? apa kau memberi tau tentang aku padanya? apa kau menjelek jelakan aku di depannya? apa kau nyaman? apa kau bisa menjadi dirimu sendiri ketika bersamanya? apa kau menceritakan rahasia rahasia hidupmu padanya? apa kau mengenalkannya pada temen temanmu? apa kau mengajaknya masak di ruang itu? masih banyak pertanyaan yang timbul dikepalaku.
kau katakan bahwa aku adalah gadis yang samasekali tidak dewasa. kau katakan pada seorang teman bahwa kau tidak bisa bekerja ketika bersamaku. kau katakan kau tak bisa mendapatkan pekerjaan ketika bersamaku. apakah aku seburuk itu, Dim? apakah aku selalu menyianyiakan hari mu? seingatku, apapun kegitan yang kita lakukan bersama adalah keingin kita bersama. termasuk ketika bermalas malasan diruangan itu, nonton diruangan itu, bersama diruangan itu. mengapa kau menyalahkanku?
teruntuk makhluk yang paling ku benci. apa kau ingat malam ke 20 di bulan april lalu? sebelum aku menemuimu, aku berjanji, ini adalah yang terakhir bagiku untuk mengunjungimu dan hanya ingin menanyakan 1 hal, 'apakah kau masih mau untuk menemuiku?'. namun malam berkata lain. malam mengunci lidahku untuk menanyakan itu secara serius padamu. kaulah yang menjeratku, dan kau usir aku seolah aku adalah sampah yang pantas dicampakan.
selama perjalanan pulang aku hanya bisa mengingat hal bodoh apa yang telah ku lakukan? selama itu pula aku menegaskan dalam hatiku bahwa kau adalah orang yang palingku benci dan tak akan lagi dalam hidupku, memikirkanmu.
air mataku berderai tak henti ketika aku dikamarmandi. mengingat betapa bodohnya aku malam itu. apa yang kau dan aku lakukan. sakit? iya! dadaku terasa berat dan sesak. aku ingin sekali rasanya berteriak di bawah deruan pancuran air. aku sungguh ingin bercerita tapi tak tahu kepada siapa.
terutuk lelaki yang setiap perkataannya adalah kebohongan. aku ingin mengatakan sesuatu yang walaupun ku katakan disini dan kau membacanya, tak akan ada keadaan yang berubah. apa kau ingat pada pesan singkat yang aku kirim ketika aku baru tiba di kota ini? pesan yang didalamnya ada kata 'ingin selesai' (entah bagimana bunyi pesan itu), sejujurnya bukan aku yang membuat dan mengirimkannya. seorang teman yang ikut emosi akan keadaanku lah yang mengirimnya. aku tak ingin dan tak akan menyalahkannya. mungkin memang takdirnya dia diciptaka dan dihadirkan disaat itu dan membuat kita semakin berantakan.
if we could repeat this story? apakah kita bisa diulang? yah, aku tau jawabanmu. dan aku tau jawabanku. you're right, i still cant move on yet. maybe i still loving you.
pagi itu entah mengapa aku tiba tiba menangis dan mengingat mu. kau tau apa yang ku lakukan? aku membuka link blog mu. jantungku sungguh berdetak kencang melihat kamu memiliki post an baru. aku baca. jantungku semakin tidak karuan. hingga akhirnya aku tak mampu membendung air mataku. aku kembali menangisimu dari kejauhan. bukan! aku menangisi diriku sendiri. aku terlalu pecaya diri karna menganggap tulisan itu adalah untukku. kamu benar benar sudah menyukai perempuan lain, perempuan cantik dan tentunya lebih dewasa.
di hari yang sama aku melihat gambarmu dan perempuan itu. kalian romantis, bahkan aku belum pernah di perlakukan seperti itu. aku cemburu. tapi aku tak berhak.
jika kita bisa diulang, maka aku tak akan membiarkanmu untuk memberiku momen momen indah selama 7 bulan itu. jika kita bisa diulang, maka aku takan memperturutkan hatiku untuk membuka pintu ini. jika kita bisa diulang, maka aku ingin kita tak usah bertemu. jika kita dapat diulang, maka aku akan melarang seorang teman untuk memasang gambar di sosial media.
sesekali aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa aku tak bisa lepas darimu. apa aku di jampi jampi? apa aku dibutakan setan?
aku sangat sadar itu sangat tidak mungkin, karna aku sudah tau jawabannya. selama aku bersamamu, aku selalu merasa nyaman. kau memberi tauku banyak hal baru yang belum pernah aku coba dan alami bahkan aku pikirkan. kau mengajariku banyak hal. aku selalu merasa menjadi diriku sendiri ketika bersamamu. aku merasa sangat bebas ketika bersamamu. ketika bersamamu aku merasakan bagaimana rasanya menjadi anak yang nakal.
mengapa kau pergi? pergi meninggalkan banyak kenangan indah.
aku sangat sadar, betapapun (mungkin) aku memperjuangkan, kita tidak akan mungkin bisa bersama, karna berbagai hal yang pasti kau ketahui.
tau kah kau betapa sulitnya aku untuk menjalani hari hariku tanpamu?
tau kah kau betapa sulitnya menolak ajakan teman untuk berlibur ke tempat yang sama seperti saat kau mengajakku berlibur?
tau kah kau betapa sesaknya ketika aku harus terpaksa makan di tempat yang sama namun bersama orang lain?
tau kah kau betapa sakitnya ketika aku mengenang kita yang saat itu bersenang senang dan sekarang hanya tinggal kenangan?
tau kah kau betapa merasa bersalahnya aku kepada lelaki yang sangat berjuang untuk mendapatkan sedikit saja perhatianku, untuk dapat membuatku melihat betapa tulusnya ia kepadaku, untuk menyadarkanku bahwa ada 'dia' yang siap membantuku untuk melupaknmu?
teruntuk bajingan yang mampu menyiksaku sampai seperti ini. perlakuanmu, sikapmu, karaktermu. hobimu, anganmu, kebohonganmu. sentuhanmu, pelukanmu, kecupanmu. semua itu mampu membuatku merasa seperti seorang putri. seorang putri yang walaupun tanpa mahkota dan tahta selalu merasa memiliki apa yang ia inginkan.
tau kah kau yang saat ini paling menyiksaku? kurang dari 2 minggu lagi adalah bulan suci. apa kau masih ingat apa saja yang kita lakukan bersama tahun lalu? tak pernah terbayang olehku, bagaimana aku bisa melewati bulan itu nanti, tanpamu.
dari beberapa pesan singkat yang kau kirimkan padaku, kau mengatakan bahwa kau telah memiliki perempuan lain yang sangat kau sukai. cantik, eksotis dan apalah itu yang kau katakan. apakah kau benar benar menyukainya? apakah kau lebih menyukainya dari pada (saat kau menyukai) aku? apakah kau mengatakan hal hal yang sama ketika kau bersamanya (dengan yang kau katakan padaku)? apakah bualan bualanmu masih sama? apakah kau memperlakukannya sama seperti dulu kau memperlakukanku? apa kau memutar lagu lagu yang sama ketika bersamanya? apa kau memberi tau tentang aku padanya? apa kau menjelek jelakan aku di depannya? apa kau nyaman? apa kau bisa menjadi dirimu sendiri ketika bersamanya? apa kau menceritakan rahasia rahasia hidupmu padanya? apa kau mengenalkannya pada temen temanmu? apa kau mengajaknya masak di ruang itu? masih banyak pertanyaan yang timbul dikepalaku.
kau katakan bahwa aku adalah gadis yang samasekali tidak dewasa. kau katakan pada seorang teman bahwa kau tidak bisa bekerja ketika bersamaku. kau katakan kau tak bisa mendapatkan pekerjaan ketika bersamaku. apakah aku seburuk itu, Dim? apakah aku selalu menyianyiakan hari mu? seingatku, apapun kegitan yang kita lakukan bersama adalah keingin kita bersama. termasuk ketika bermalas malasan diruangan itu, nonton diruangan itu, bersama diruangan itu. mengapa kau menyalahkanku?
teruntuk makhluk yang paling ku benci. apa kau ingat malam ke 20 di bulan april lalu? sebelum aku menemuimu, aku berjanji, ini adalah yang terakhir bagiku untuk mengunjungimu dan hanya ingin menanyakan 1 hal, 'apakah kau masih mau untuk menemuiku?'. namun malam berkata lain. malam mengunci lidahku untuk menanyakan itu secara serius padamu. kaulah yang menjeratku, dan kau usir aku seolah aku adalah sampah yang pantas dicampakan.
selama perjalanan pulang aku hanya bisa mengingat hal bodoh apa yang telah ku lakukan? selama itu pula aku menegaskan dalam hatiku bahwa kau adalah orang yang palingku benci dan tak akan lagi dalam hidupku, memikirkanmu.
air mataku berderai tak henti ketika aku dikamarmandi. mengingat betapa bodohnya aku malam itu. apa yang kau dan aku lakukan. sakit? iya! dadaku terasa berat dan sesak. aku ingin sekali rasanya berteriak di bawah deruan pancuran air. aku sungguh ingin bercerita tapi tak tahu kepada siapa.
terutuk lelaki yang setiap perkataannya adalah kebohongan. aku ingin mengatakan sesuatu yang walaupun ku katakan disini dan kau membacanya, tak akan ada keadaan yang berubah. apa kau ingat pada pesan singkat yang aku kirim ketika aku baru tiba di kota ini? pesan yang didalamnya ada kata 'ingin selesai' (entah bagimana bunyi pesan itu), sejujurnya bukan aku yang membuat dan mengirimkannya. seorang teman yang ikut emosi akan keadaanku lah yang mengirimnya. aku tak ingin dan tak akan menyalahkannya. mungkin memang takdirnya dia diciptaka dan dihadirkan disaat itu dan membuat kita semakin berantakan.
if we could repeat this story? apakah kita bisa diulang? yah, aku tau jawabanmu. dan aku tau jawabanku. you're right, i still cant move on yet. maybe i still loving you.
pagi itu entah mengapa aku tiba tiba menangis dan mengingat mu. kau tau apa yang ku lakukan? aku membuka link blog mu. jantungku sungguh berdetak kencang melihat kamu memiliki post an baru. aku baca. jantungku semakin tidak karuan. hingga akhirnya aku tak mampu membendung air mataku. aku kembali menangisimu dari kejauhan. bukan! aku menangisi diriku sendiri. aku terlalu pecaya diri karna menganggap tulisan itu adalah untukku. kamu benar benar sudah menyukai perempuan lain, perempuan cantik dan tentunya lebih dewasa.
di hari yang sama aku melihat gambarmu dan perempuan itu. kalian romantis, bahkan aku belum pernah di perlakukan seperti itu. aku cemburu. tapi aku tak berhak.
jika kita bisa diulang, maka aku tak akan membiarkanmu untuk memberiku momen momen indah selama 7 bulan itu. jika kita bisa diulang, maka aku takan memperturutkan hatiku untuk membuka pintu ini. jika kita bisa diulang, maka aku ingin kita tak usah bertemu. jika kita dapat diulang, maka aku akan melarang seorang teman untuk memasang gambar di sosial media.
sesekali aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa aku tak bisa lepas darimu. apa aku di jampi jampi? apa aku dibutakan setan?
aku sangat sadar itu sangat tidak mungkin, karna aku sudah tau jawabannya. selama aku bersamamu, aku selalu merasa nyaman. kau memberi tauku banyak hal baru yang belum pernah aku coba dan alami bahkan aku pikirkan. kau mengajariku banyak hal. aku selalu merasa menjadi diriku sendiri ketika bersamamu. aku merasa sangat bebas ketika bersamamu. ketika bersamamu aku merasakan bagaimana rasanya menjadi anak yang nakal.
mengapa kau pergi? pergi meninggalkan banyak kenangan indah.
aku sangat sadar, betapapun (mungkin) aku memperjuangkan, kita tidak akan mungkin bisa bersama, karna berbagai hal yang pasti kau ketahui.
baiklah, mungkin ini surat terakhirku padamu, mungkin saja tidak. mungkin saja aku akan seperti ini terus dan tentu saja aku tak ingin. dimasa yang akan datang, 2 tahun, 3 tahun, atau 5 tahun lagi, atau kapanpun itu, mungkin kita akan bertemu kembali dengan kisah kita masing masing. harapanku, semoga kita tetap bisa menjadi teman yang baik dan kau tak melupakan sedikitpun hal tentangku begitupun aku. dan mungkin jika luang bisa menceritakan tentang bagaimana hidup kita masing masing saat itu. atau bisa membaca surat surat dan chat masa lalu. pasti akan sangat menarik dan mengundang tawa.
tiba tiba aku ingin mengatakan hal yang sedikit konyol. jika nanti aku sudah memiliki pasangan atau bahkan suami yang pasti akan sangat aku cintai dan mencintaiku, rasanya di hati kecilku yang paling dalam akan selalu ada namamu, sebagai brengsek yang mampu membuatku melihat dan mengenal dunia dari sisi yang berbeda. walau aku tak pernah memilikimu sebagai pacar, maka aku akan mencintaimu dengan caraku sendiri.
selamat Dim, kamu mampu keluar dari jalan melingkarmu, aku. semoga kau tak terus terusan membuat ku iri dengan gambar gambarmu itu. doakan aku agar aku segera menyusulmu keluar dari lingkaranku juga, kamu. semoga semua yang terbaik untuk kamu dan aku (aku tersenyum ketika menulis paragraf akhir ini).
tiba tiba aku ingin mengatakan hal yang sedikit konyol. jika nanti aku sudah memiliki pasangan atau bahkan suami yang pasti akan sangat aku cintai dan mencintaiku, rasanya di hati kecilku yang paling dalam akan selalu ada namamu, sebagai brengsek yang mampu membuatku melihat dan mengenal dunia dari sisi yang berbeda. walau aku tak pernah memilikimu sebagai pacar, maka aku akan mencintaimu dengan caraku sendiri.
selamat Dim, kamu mampu keluar dari jalan melingkarmu, aku. semoga kau tak terus terusan membuat ku iri dengan gambar gambarmu itu. doakan aku agar aku segera menyusulmu keluar dari lingkaranku juga, kamu. semoga semua yang terbaik untuk kamu dan aku (aku tersenyum ketika menulis paragraf akhir ini).
with tears and tissue
alLa (harzavi) zainal
:')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar