salah satu keinginan terbesarku selama ini udah tercapai. ngomongin semuanya dari awal, ngeluain unek unek dan ngomongin apa aja yang dari dulu terpendam dan ingin ku katakan secara langsung padamu, iya malam itu, malam ke 24 di Juni ini. banyak sekali jenis rasa yang malam itu muncul. seneng, kesel, gemeteran, malu, embarrassed, gemes, rasa bersalah dan banyak rasa lainnya.
banyak kata yang terucap oleh bibir mu dan bibir ku malam itu. aku mengatakan yang ingin ku katakan dan kau katakan (mungkin saja bohong) hal yang ingin kau katakan, termasuk tentang gadis itu, gadis yang telah menarikmu karna pola pikirnya yang dewasa. actually, aku nggak massalah dengan gadis itu. aku sama sekali tidak peduli tentang gadis itu, entah itu kesukaanya, wajahnya, polapikirnya, kuliahnya. satu satunya hal yang menarik ingin ku dengar adalah ketika ia mengunjungi keluargamu, honestly, aku cemburu, karna aku tak mendapatkan moment itu dulu.
dan yang pasti saat itu aku tak berani untuk menatap wajahmu sebagaimana biasanya aku.
malam itu semua mengalir seperti yang diinginkan malam. nostalgia cerita cerita lama, tertawa, terdiam, sedih, teriakan, jambakan rambut, take some moment, rayuan, kenakalan. semua ada malam itu. dalam hati aku hanya bisa mengatakan maaf pada gadis itu karna merebut pacarnya malam itu (percayalah ini takkan terulang lagi).
aku kira, setelah pertemuan terakhir malam itu hubungan kita paling tidak bisa sedikit membaik. sedikit membaik iya, tapi hanya sebentar saja, dalam hitungan jam semua lenyap seperti dugaan ku sebelumnya.
malam berikutnya aku nyaris saja menggila karna sakit di perut dan sakit di hati. mungkin harusnya aku tak bertemu kamu malam itu. atau mungkin harusnya aku langsung kembali pulang setelah aku mengambil barangku agar aku tak kembali mengingat masa dulu. akibatnya mataku tak hentinya mengeluarkan cairan yang mengerikan itu dan betapa sesak rasanya dada ini menahan untuk menangis kencang.
dua malam setelahnya, akhirnya kamu mengatakan hal yang telah ku ketahui, bahwa kamu tak ingin mengulang ini semua, bahwa buku yang sudah selesai dibaca tak kan berubah isi dan endingnya.
aku sudah tau kau tak ingin, hanya saja aku ingin mendengarnya langsung darimu dan aku 'baik baik saja' dan aku semakin tersadar bahwa saat ini kamu sudah memiliki pacar yang akan selalu kamu bela dan junjung kehormatannya.
hhm, jujur saja setelah itu aku masih terdiam dan masih sulit untuk membuat akal ku sadar bahwa dunia ini sudah berjalan sesuai aturannya, kamu telah maju dan aku msih stuck di lobang yang gelap ini. di luar sana teman temanku menanyakan mengapa aku glundang glundung (entah apa artinya) nggak karuan gini. "whats wrong? it's not you! you are an independent girl. go wake up, darl!
banyak sekali motivasi dan advices dari motivator - motivator ku malam itu.
"jangan dilupakan, karna kenangan nggak boleh dilupain, baik ato pun buruk, but let him go away"
"ngapain kamu ngulang mbaca buku yang sama, toh isi dan endingnya nggak bakal berubah"
"nyari pacar itu kayak nyari baju, pev. kalo nggak muat jangan dipaksa, percuma kalo kamu paksa, toh bajunya nggak bakal melar, atau malah kamu nanti yang merubah tubuhmu, mau diatur atur?"
"tiap denger lagu galau mesti inget dia trus nyama nyamain sama keadaanmukan?"
"kalo ngeliat/ndenger/ngerasain/ngalamin apapun yang pernah kamu alami ketika sama dia, pasti langsung inget dia dan bakal sedih. gpp its natural tapi jangan berlarut larut. ojo suwe suwe !!"
"tetap sukain payungteduh, jangan benci karna kamu mau mencoba mbenci dia, itu nggak adil"
"sekali aja kamu mertahanin orang yang udah gituin kamu, itu sama aja menghabat 1000 cowo yang mw ndeketin kamu, pev" (1000? lebay!)
"awalnya kesel sih, ngeliat pasangan gandengan n rangkulan jalan di mall, tapi yaudasih, sekarang saatnya untuk ngeliatin aja dulu, belajar dari mereka"
"i know its to hard, cause i've been there. but this is a part of the prosess. gpp kok kalo kamu sedih ato apapun, just enjoyed. suatu saat kamu akan merindukan proses ini" (aku nggak yakin dengan kalimat terakhirnya -___-)
"hei, pev!!! masih banyak yang lebih baik, yang idungnya lebih mancung dan lebih exotis, rugi banget idup mu cuma buat nangisin makhluk berkelamin jantan 1 itu"
"yuk liburan lagi, its make you be better, right"
banyak lagi kata kata mereka yang bikin aku tertawa dalam tangisanku. but its true. walaupun mereka nggak ngerti apa yang sudah aku alami bersamamu, intinya sama aja. hampir semua gadis akan mengalami massa ini kelak, dan aku adalah salah satunya saat ini. yang harus ku lakukan adalah biarkan semua mengalir sesuai arusnya, jangan dilupakan, let you go, nikmati setiap momentnya, buka hati buat masnya itu, and be your self, an independent girl, pev !
*aku suka panggilan sayang mereka padaku, pev :') thanks girls
banyak kata yang terucap oleh bibir mu dan bibir ku malam itu. aku mengatakan yang ingin ku katakan dan kau katakan (mungkin saja bohong) hal yang ingin kau katakan, termasuk tentang gadis itu, gadis yang telah menarikmu karna pola pikirnya yang dewasa. actually, aku nggak massalah dengan gadis itu. aku sama sekali tidak peduli tentang gadis itu, entah itu kesukaanya, wajahnya, polapikirnya, kuliahnya. satu satunya hal yang menarik ingin ku dengar adalah ketika ia mengunjungi keluargamu, honestly, aku cemburu, karna aku tak mendapatkan moment itu dulu.
dan yang pasti saat itu aku tak berani untuk menatap wajahmu sebagaimana biasanya aku.
malam itu semua mengalir seperti yang diinginkan malam. nostalgia cerita cerita lama, tertawa, terdiam, sedih, teriakan, jambakan rambut, take some moment, rayuan, kenakalan. semua ada malam itu. dalam hati aku hanya bisa mengatakan maaf pada gadis itu karna merebut pacarnya malam itu (percayalah ini takkan terulang lagi).
aku kira, setelah pertemuan terakhir malam itu hubungan kita paling tidak bisa sedikit membaik. sedikit membaik iya, tapi hanya sebentar saja, dalam hitungan jam semua lenyap seperti dugaan ku sebelumnya.
malam berikutnya aku nyaris saja menggila karna sakit di perut dan sakit di hati. mungkin harusnya aku tak bertemu kamu malam itu. atau mungkin harusnya aku langsung kembali pulang setelah aku mengambil barangku agar aku tak kembali mengingat masa dulu. akibatnya mataku tak hentinya mengeluarkan cairan yang mengerikan itu dan betapa sesak rasanya dada ini menahan untuk menangis kencang.
dua malam setelahnya, akhirnya kamu mengatakan hal yang telah ku ketahui, bahwa kamu tak ingin mengulang ini semua, bahwa buku yang sudah selesai dibaca tak kan berubah isi dan endingnya.
aku sudah tau kau tak ingin, hanya saja aku ingin mendengarnya langsung darimu dan aku 'baik baik saja' dan aku semakin tersadar bahwa saat ini kamu sudah memiliki pacar yang akan selalu kamu bela dan junjung kehormatannya.
hhm, jujur saja setelah itu aku masih terdiam dan masih sulit untuk membuat akal ku sadar bahwa dunia ini sudah berjalan sesuai aturannya, kamu telah maju dan aku msih stuck di lobang yang gelap ini. di luar sana teman temanku menanyakan mengapa aku glundang glundung (entah apa artinya) nggak karuan gini. "whats wrong? it's not you! you are an independent girl. go wake up, darl!
banyak sekali motivasi dan advices dari motivator - motivator ku malam itu.
"jangan dilupakan, karna kenangan nggak boleh dilupain, baik ato pun buruk, but let him go away"
"ngapain kamu ngulang mbaca buku yang sama, toh isi dan endingnya nggak bakal berubah"
"nyari pacar itu kayak nyari baju, pev. kalo nggak muat jangan dipaksa, percuma kalo kamu paksa, toh bajunya nggak bakal melar, atau malah kamu nanti yang merubah tubuhmu, mau diatur atur?"
"tiap denger lagu galau mesti inget dia trus nyama nyamain sama keadaanmukan?"
"kalo ngeliat/ndenger/ngerasain/ngalamin apapun yang pernah kamu alami ketika sama dia, pasti langsung inget dia dan bakal sedih. gpp its natural tapi jangan berlarut larut. ojo suwe suwe !!"
"tetap sukain payungteduh, jangan benci karna kamu mau mencoba mbenci dia, itu nggak adil"
"sekali aja kamu mertahanin orang yang udah gituin kamu, itu sama aja menghabat 1000 cowo yang mw ndeketin kamu, pev" (1000? lebay!)
"awalnya kesel sih, ngeliat pasangan gandengan n rangkulan jalan di mall, tapi yaudasih, sekarang saatnya untuk ngeliatin aja dulu, belajar dari mereka"
"i know its to hard, cause i've been there. but this is a part of the prosess. gpp kok kalo kamu sedih ato apapun, just enjoyed. suatu saat kamu akan merindukan proses ini" (aku nggak yakin dengan kalimat terakhirnya -___-)
"hei, pev!!! masih banyak yang lebih baik, yang idungnya lebih mancung dan lebih exotis, rugi banget idup mu cuma buat nangisin makhluk berkelamin jantan 1 itu"
"yuk liburan lagi, its make you be better, right"
banyak lagi kata kata mereka yang bikin aku tertawa dalam tangisanku. but its true. walaupun mereka nggak ngerti apa yang sudah aku alami bersamamu, intinya sama aja. hampir semua gadis akan mengalami massa ini kelak, dan aku adalah salah satunya saat ini. yang harus ku lakukan adalah biarkan semua mengalir sesuai arusnya, jangan dilupakan, let you go, nikmati setiap momentnya, buka hati buat masnya itu, and be your self, an independent girl, pev !
*aku suka panggilan sayang mereka padaku, pev :') thanks girls
with so many smile on my face
and listening brian mcknight-marry your daughter
-yora harzaviona zainal-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar