Sabtu, 28 September 2013

SUSAH

Ku akui, memang susah bahkan tidak bisa untuk melupakan semua ini dengan cepat. Apa yang terjadi diantara kita, awal kita bertemu, ketika berlibur, malam malam yang kita lewati bersama, masak dan makan bersama, ketika kita harus berpisah untuk sementara, bahkan kejadian di malam itu, sungguh sulit untuk melupakannya.
Banyak temanku yang mengatakan bahwa akhir-akhir ini mereka tidak melihat aku yang sesungguhnya. "Seperti mayat hidup", begitu yang mereka katakan. 
Sejauh ini aku berusaha tegar dan kuat dalam menjalankan apa yang harus kujalani. Berusaha ceria seperti aku yang biasa. Tapi ternyata itu semua hanyalah topeng. Psikologi wajah itu tidak dapat dibohongi. 

Aku sadar, aku tahu apa peyebab semua ini. Ini semua karna kamu, karna masalah kita yang ga kunjung diselesein. 
Aku tahu aku salah, karna melanggar janjiku sendiri untuk tidak lagi menghubungi kamu ataupun mau tahu tentang apapu yang ada disekitar kamu. Tapi aku ga bisa, aku ga bisa jauh dari kamu dengan kondisi yang gantung seperti ini. Jujur saja, aku sangat tersiksa akan ini semua. 
Aku mencoba untuk memperbaiki ini. Aku mulai untuk menghubungi kamu. Ku katakan kondisiku yang ga sanggup jika keadaannya seperti ini terus. Ku katakan bahwa aku ingin bicara tentang semua ini. Aku ingin semua jelas dan ga ada salah sangka atau salah tanggap lagi diantara kita. 
Kamu menanggapi aku, kamu bilang bahwa kamu sedang sibuk-sibuknya dan butuh banyak waktu kosong untuk menyelesaikan semua urusanmu. Kamu berjanji padaku untik membicarakan semua ini ketika kamu selesai. Tapi kapan? Kamu ga pernah jelas dan ga mau ngasih kepastiannya. 

Sudah hampir sebulan sejak kejadian itu. Kamu tetap ga ada kabar. Sesekali aku hubungi dan bahkan ngajak ketemu, jawaban kamu pasti selalu ga bisa. Aku ga tahu, apakan itu hanya alasan atau hanya .. entahlah. 
Terkadang, aku mulai berpikir negatif terhadap kamu, apakah ini kamu yang sebenarnya? Apakah seorang pengecut?Apakah seorang pecundang? Atau bahkan seorang banci yang ga berani menghadapi masalah yang mestinya diselesein sejak kemaren-kemaren. Disini seolah kamu bener-bener menghindari aku. Kenapa sih? Kamu takut akan ancaman yang aku pernah tujukan ke kamu? Ancaman bahwa aku akan menyeret muka kamu ke aspal? Ancaman bahwa aku akan nganter kamu kehadapan papaku yang udah ga ada? 
Kamu pikir aku serendah itu? Aku bukan gadis bodoh yang mau ngabisin  masa mudanya di penjara, sayang.


Dimsay
alLa Zainal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar