Sabtu, 28 September 2013

Kamu Adalah Orang yang Paling Bisa Ngancurin Harapanku

aku suka
aku sayang
dan mungkin aku cinta

kamu datang ke dalam kehidupanku
kamu yang menginginkannya
begitupun aku menyambutnya
karna kamu mampu membuatku lupa akan masalalu dan masalahku saat itu

banyak keinginan yang aku inginkan ketika bersamamu
banyak janji yang kamu janjikan
banyak harapan yang aku nantikan
dan tak aku pungkiri
banyak pula rencana yang timbul selama bersama kamu


seolah ada setan yang merasuki kamu
suasana hatimu berubah total terhadapku

aku bingung
aku takut
aku cemas
serta terkadang merasa bersalah 
mengingat ingat, apakah aku melakukan salah?

kelakuanmu seolah menunjukan
bahwa kamu ingin jauh dariku
bahwa kamu menyesal mengenalku
bahwa kamu telah puas terhadapku

dan kamu berhasil untuk jauh dariku
bahkan tidak pernah bertemu
bahkan berkomunikasi pun.. jarang

aku hanya ingin menyampaikan
bahwa aku sudah punya list-nya
list janji-janjimu
list rencana-rencanaku
bahkan dalam rencanaku itu
didalamnya terdapat kamu semua

sekarang, 
apakah kamu puas?
apakah kamu senang?
karna telah menghancurkan semuanya?

tiap berada dikamar
aku selalu bingung, resah, sedih dan bahkan sering menangis

-----

kedengarannya memang cengeng, Dim..
tapi ini semua bukan karangan belaka
aku sedih diginiin 

apa kamu ga bisa nginget dikit aja, Dim..
disaat kita sama sama
disaat kita berantem dan kemudian ketawa bareng lagi
disaat aku lelah dan mulai meluk punggung kamu
disaat kamu lelah dan ijin untuk meluk aku yang lama
disaat kita main ke Borobudur
disaat aku yang ketiduran ketika dengerin kamu cerita panjang lebar
disaat kamu dengerin curhatanku yang lama dan ga ada habisnya
disaat aku bener bener marah ke kamu dan kamu minta maap
disaat kita beresin kontrakan
disaat kamu masakin aku makanan
disaat kamu ngurusin aku seharian ketika aku sakit
disaat kita liburan dan jalan jalan
disaat kamu mainin instrumen gitar di hadapanku
disaat aku nahan napas dan sesek ketika kamu lagi ngerokok
disaat kamu yang selalu jadi orang pertama bilang "selamat pagi vi" ke aku
disaat kita malemminguan dan itu malem minggu pertamamu
disaat semuanya hening pada malam keempat di bulan Mey
disaat aku teriak saat nonton insipidus dan aku meluk kamu
disaat kamu nganter makanan sahur ke rumahku
dan disaat saat yang mungkin ga aku sebut disini
karna ga akan habis jika ditulis semua
karna terlalu banyak waktu yang kita habiskan bersama

dan apakah kamu ga bisa balik ke kamu yang dulu?
yang selalu menyayangiku
yang rajin nulis buat aku
yang dulu pernah ngirimi aku bunga (sungguh rasanya seneng banget)
yang dulu sering ngajakin nonton bareng
yang selalu setia jemput dan nganter aku kerumah yang itu ga deket

honestly.. 
i hope we can be together again
i hope we can begin again our story
___only hope___
jangan buat aku seperti gadis yang senang mengemis ngemis janji dan harapan
dan mungkin, aku masih sayang kamu, Dimas


Lapar-Malas-Sedih
alLa Zainal


SUSAH

Ku akui, memang susah bahkan tidak bisa untuk melupakan semua ini dengan cepat. Apa yang terjadi diantara kita, awal kita bertemu, ketika berlibur, malam malam yang kita lewati bersama, masak dan makan bersama, ketika kita harus berpisah untuk sementara, bahkan kejadian di malam itu, sungguh sulit untuk melupakannya.
Banyak temanku yang mengatakan bahwa akhir-akhir ini mereka tidak melihat aku yang sesungguhnya. "Seperti mayat hidup", begitu yang mereka katakan. 
Sejauh ini aku berusaha tegar dan kuat dalam menjalankan apa yang harus kujalani. Berusaha ceria seperti aku yang biasa. Tapi ternyata itu semua hanyalah topeng. Psikologi wajah itu tidak dapat dibohongi. 

Aku sadar, aku tahu apa peyebab semua ini. Ini semua karna kamu, karna masalah kita yang ga kunjung diselesein. 
Aku tahu aku salah, karna melanggar janjiku sendiri untuk tidak lagi menghubungi kamu ataupun mau tahu tentang apapu yang ada disekitar kamu. Tapi aku ga bisa, aku ga bisa jauh dari kamu dengan kondisi yang gantung seperti ini. Jujur saja, aku sangat tersiksa akan ini semua. 
Aku mencoba untuk memperbaiki ini. Aku mulai untuk menghubungi kamu. Ku katakan kondisiku yang ga sanggup jika keadaannya seperti ini terus. Ku katakan bahwa aku ingin bicara tentang semua ini. Aku ingin semua jelas dan ga ada salah sangka atau salah tanggap lagi diantara kita. 
Kamu menanggapi aku, kamu bilang bahwa kamu sedang sibuk-sibuknya dan butuh banyak waktu kosong untuk menyelesaikan semua urusanmu. Kamu berjanji padaku untik membicarakan semua ini ketika kamu selesai. Tapi kapan? Kamu ga pernah jelas dan ga mau ngasih kepastiannya. 

Sudah hampir sebulan sejak kejadian itu. Kamu tetap ga ada kabar. Sesekali aku hubungi dan bahkan ngajak ketemu, jawaban kamu pasti selalu ga bisa. Aku ga tahu, apakan itu hanya alasan atau hanya .. entahlah. 
Terkadang, aku mulai berpikir negatif terhadap kamu, apakah ini kamu yang sebenarnya? Apakah seorang pengecut?Apakah seorang pecundang? Atau bahkan seorang banci yang ga berani menghadapi masalah yang mestinya diselesein sejak kemaren-kemaren. Disini seolah kamu bener-bener menghindari aku. Kenapa sih? Kamu takut akan ancaman yang aku pernah tujukan ke kamu? Ancaman bahwa aku akan menyeret muka kamu ke aspal? Ancaman bahwa aku akan nganter kamu kehadapan papaku yang udah ga ada? 
Kamu pikir aku serendah itu? Aku bukan gadis bodoh yang mau ngabisin  masa mudanya di penjara, sayang.


Dimsay
alLa Zainal

Kamis, 12 September 2013

End !

End!
Just end!
And i wouldnt write anything about to night
Because i dont want to remember about this night
I want to forget what happen to night and the last
I wouldnt to be a stupid girl anymore

All of draft about you, that i want to post, slowly will be burn

Let me lost
Let me forget
Let it be better slowly


alLa
just the end..