Setelah
kiriman itu kamu terima dan aku menerima responmu, air mata ini tak mampu aku
bendung. Rasa senang, haru, sedih semuanya bercampuran di kepala ini.
Komunikasi
yang sempat lenyap, kembali terbangun saat itu. Antusias yang kamu dan aku
tunjukan, membuat komunikasi saat itu seolah menjadi peluap rasa rindu ini yang
telah terpendam sangat lama.
Mengapa
hati ini tidak bisa menjaga hatinya sendiri untuk tidak melihat ke arah lain.
Mengapa hati ini memiliki rasa untuk melupakan dan menghilangkan. Sungguh tak
adil untuk seorang gadis yang sangat ingin mencoba untuk mempertahankan
perasaannya. Tidak adil untuk seorang gadis yang mendapat kesempatan kedua untuk
tidak menyakiti kembali pasangannya.
Mungkin
memang takdir yang menginginkan aku dan kamu seperti ini.
Seandainya
takdir itu mempunyai rasa dan perasaan, mungkin dia tidak akan memperlakukan
aku seperti ini. Dia pasti akan tahu, bagaimana rasanya jika dia dipisahkan
dengan orang yang sangat disayanginya hingga ribuan kilometer.
Melalui
tulisan ini, mungkin aku akan menjawab pertanyaan kamu waktu itu. Memang ada
orang lain yang saat ini mengisi dan menemani hariku. Dia baik, menghormati
aku, lucu, pintar (mungkin), pengalamannya bagus dan yang paling baik kita
sama-sama menyenangi bidang yang sama, broadcasting. Lalu, dia tahu semua
tentang aku dan kamu. Segala hal yang ada hubungannya dengan kamu.
Sejauh
ini yang aku lihat, dia tidak pernah menghalang-halangi aku untuk berbincang
tentang kamu ataupun lainnya yang ada hubungannya dengan kamu. Terkadang justru
dia yang mengingatkan aku akan kamu.
Sama
sekali bukan maksud aku untuk bikin kamu terluka untuk sekian kalinya. Jika aku
bisa melihat masa depan, mungkin saat itu tidak seharusnya aku melanjutkan
sekolah sampai sejauh ini. Atau mungkin seharusnya aku tidak seharusnya
menyukai fisika sehingga aku tidak akan bertemu dengan lelaki berkacamata yang
mampu mengambil hatiku hingga bertahun tahun lamanya.
Hhmm..
sampai saat ini teman-temanku masih menyayangkan akan keputusaku yang bodoh
yang telah melepaskan kamu begitu saja. “Seorang cowo pintar, cerdas, baik,
setia,cakep, cool, sayang sama kamu…”, hanya itu saja yang mereka ulang setiap
kali bercakap dengan aku.
Sayang..
tahukah kamu bahwa aku sama sekali tidak ingin hal ini terjadi diantara kita.
Jarak, komunikasi, kepercayaan, kesibukan, dan lain sebagainya.
Banyak
sekali kalimat- kalimat yang datang pada padaku dan memaksa aku untuk mencocokannya
dengan keadaan kita.
“cinta
tidak akan menghalangi pelakonnya untuk mencapai cita-cita dan impiannya”
“jika
memang jodoh, pasti akan kembali”
“tulang
rusuk itu tidak akan salah dalam menemukan pemiliknya”
Melalui
tulisan ini juga aku ingin mengajukan permintaan khususku kepada kamu. Sungguh
aku tidak ingin jika kita miskomunikasi. Aku tidak ingin jika nanti kita tidak
saling berkomunikasi sama sekali hingga kita satu sama lain tidak tahu
akan kabar masing-masing. Tidak mau juga pada akhirya kita saling membenci.
Tidak mau juga jika kamu tidak ingin bertemu dengan aku lagi. Itu benar-benar
akan menyiksa aku dan batinku.
Terakhir,
satu barang yang selalu aku simpan, jaga dan aku gunakan, adalah ini
A gift from you
Kamu
masih ingat kan? Ini sempat hampir hilang beberapa kali. Untungnya masih bisa
ketemu dan selalu ketemu. Bagi aku, ini sangat berharga, karena ini bisa
mengingatkan aku tentang kamu dan aku tidak ingin kalau ini hilang atau rusak.
Salam sayang dan rinduku
Boombink
alLa